politika

Amerika Serikat kirimkan sistem rudal Patriot ke Ukraina untuk menumpulkan ancaman Rusia

Kamis, 22 Desember 2022 | 11:40 WIB
Penampakan sistem rudal Patriot yang dikirimkan Amerika Serikat ke Ukraina untuk menumpulkan ancaman Rusia (Tangkapan layar YouTube Military Circle)

Baca Juga: Penderita diabetes boleh konsumsi ini, 5 manfaat nasi merah kurangi kadar gula tubuh

Seruan itu mendapat daya tarik di tengah serangan udara dari Rusia dalam beberapa pekan terakhir, menggunakan rudal dan pesawat tak berawak buatan Iran untuk menghantam pembangkit listrik dan target militer dan sipil lainnya di seluruh negeri.

John Herbst, mantan duta besar AS untuk Ukraina sekarang dengan Dewan Atlantik, mengatakan pemerintahan Biden tampaknya menanggapi tekanan dari Kongres dan kritik publik, tetapi tindakan Moskow sendiri kemungkinan besar merupakan faktor penentu.

“Patriot keluar karena pengeboman infrastruktur Rusia berskala besar yang benar-benar mengerikan di Ukraina,” katanya.

Spesifik dari rencana AS masih belum jelas, seperti versi baterai Patriot mana yang disediakan, dari mana asalnya, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Ukraina atau apakah baterai tambahan mungkin menyusul.

Herbst memperkirakan baterai pertama akan dikerahkan di Kyiv, di mana itu akan membantu melindungi target utama pemerintah dan militer dan mempertahankan kota terpadat dari pemadaman listrik.

Baca Juga: Link nonton streaming Alice in Borderland season 2 tayang di Netflix hari ini, langsung klik

Mantan duta besar, yang bertugas di Ukraina di bawah mantan Presiden Bush dari 2003 hingga 2006, mengatakan pemerintahan Biden selalu "malu-malu" dan "terlambat sehari dan kekurangan satu dolar" dalam menanggapi kebutuhan Ukraina.

Namun, dia mencatat bahwa ketakutan akan pembalasan Rusia atas anggapan “eskalasi” oleh AS mereda setelah peringatan berulang kali dari Moskow tidak menghasilkan tindakan lanjutan.

Sekretaris Pers Pentagon Brigadir. Jenderal Pat Ryder pekan lalu mengatakan AS tidak akan tergoyahkan oleh peringatan Rusia, mencatat itu "ironis" bahwa negara yang melancarkan perang brutal akan menyebut pengerahan sistem pertahanan sebagai provokasi.

“Jadi, terlepas dari propaganda Rusia untuk menggambarkan diri mereka sebagai korban, penting untuk diingat bahwa Rusia adalah agresor di sini,” katanya dalam konferensi pers.

“Dan ketika sampai pada eskalasi, mereka dapat meredakan situasi ini hari ini dengan menarik pasukan mereka dan menyelamatkan nyawa tak berdosa yang tak terhitung jumlahnya, tetapi jelas mereka telah memilih untuk melipatgandakan,” katanya.***

Halaman:

Tags

Terkini