JAKARTA INSIDER - Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto, meminta lembaga survei untuk bertobat. Alasannya, lembaga survei telah membuat narasi-narasi yang tidak valid dan tidak fair.
Hasil survey Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang diadakan pada 3-11 Desember 2022, elektabilitas PAN hanya 1,7 persen. Jauh di bawah ambang batas 4 persen.
Yandri Susanto menjelaskan bahwa PAN telah lima kali mengikuti Pemilu. Perolehan suara PAN, angkanya selalu melebihi angka yang ada di survei.
Baca Juga: Wajib tahu, inilah daftar 19 jenis operasi yang ditanggung BPJS Kesehatan. Jantung hingga kanker
"PAN, Alhamdulilah selalu lolos parliamentary threshold, jauh di atas angka yang ditaksir atau ditampilkan atau dinarasikan oleh lembaga-lembaga survei termasuk SMRC,” kata Yandri Susanto saat menghadiri acara refleksi akhir tahun PAN di Kantor DPP PAN. (18/12).
Hasil survei dari SMRC yang menunjukkan elektabilitas PAN sangat kecil, tidak terlalu dipersoalkan oleh Yandri Susanto.
"Kami bawa santai saja. Buat penyemangat. Tapi saya kira, hentikan membangun narasi PAN tidak lolos parliamentary threshold, itu penting,", tegas Yandri Susanto.
Apa yang disampaikan oleh Yandri Susanto memang benar adanya. Dari 5 kali pemilu, perolehan suara PAN selalu di atas parliamentary threshold.
Pada Pemilu 2019 lalu, PAN memperoleh suara 9.572.623 atau 6,84 persen. Dengan capaian ini, PAN menempatkan 44 wakilnya di parlemen.
Pada Pemilu 2014, PAN memperoleh suara 9.481.621 atau 7,59 persen. Dengan capaian ini, PAN mendapat 49 kursi.
Baca Juga: Putin wajib waspada! Pasukan Ukraina lakukan latihan militer di Jerman
Pada Pemilu 2009, PAN memperoleh suara 6.254.580 atau 6,01 persen. Dengan capaian ini, PAN mendapat 46 kursi.