JAKARTA INSIDER - Menjelang akhir tahun 2022, pemerintah Indonesia mengambil keputusan yang sangat mengejutkan dengan melakukan impor beras.
Pemerintah Indonesia akan impor beras sebanyak 500 ribu ton lewat Perum Bulog yang akan disebarkan ke seluruh nusantara.
Rencananya impor beras ini akan dilakukan secara bertahap sepanjang tahun 2023.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan impor beras tidak akan menjadi solusi jangka panjang.
Baca Juga: Selamat! Argentina menang jadi juara Piala Dunia Qatar 2022 usai kalahkan Prancis lewat adu penalti
"Impor (beras) tidak bisa jawab masalah di awal 2023 ke depan,” ujar Bhima.
Adanya impor beras juga berpontensi menurunkan minat petani dan beralih pada tanaman yang dianggap mendatangkan untung.
Pada Jumat (16/12/2022), sebanyak 5.000 ton beras impor asal vietnam sudah masuk lewat pelabuhan priok.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengungkap alasan impor beras untuk menambah cadangan beras Bulog.
Selain itu, Zulkifli juga menerangkan dilakukannya impor bertujuan untuk menjaga stabilitas harga.
"Sebagian dari impor, 200 ribu, sudah datang. Jadi biar tidak simpang siur. Yang mau impor itu tidak ada. Presiden, Kabulog, saya, dan kabapanas Arief tidak ada yang ingin impor, jika produksi kita cukup. Buat apa kita impor, jika berasnya ada," kata Zulkifli Hasan, menteri perdagangan dikutip JAKARTA INSIDER dari YouTube Kompas.TV pada Minggu (19/12/2022).
Zulkifli juga menyampaikan jika stok Bulog tipis tentu akan menimbulkan isu di pasar dan menyebabkan harga tidak terkendali.***