politika

Yati Priati dari MUI sebut jangan buang buang waktu terima utusan LGBTQ+ dari AS. Sudah jelas misinya, tolak!

Rabu, 7 Desember 2022 | 15:01 WIB
MUI tolak kedatangan utusan LGBTQ+, Jessica Stern ke Indonesia. (tvOne)

 

JAKARTA INSIDER - Ustadzah Yati Priati dari Komisi Fatwa dan Dakwah MUI tolak keras kedatangan Jessica Stern dari Amerika Serikat .

Pasalnya Indonesia sudah tahu maksud kedatangan aktivis dari OutrighT Action International tersebut ke Indonesia membawa misi soal LGBTQ+.

"Sebagai tamu itu ada etika tuan rumah dan ada etika tamu. Kalau tamu mau datang ke rumah kita, dia harus ikut aturan yang punya rumah,"  ujar Yati, dalam tayangan 'Perempuan Bicara' di acara tvOne, beberapa waktu lalu.

"Aturan kita seperti apa ya jangan diobok obok, kemudian gak boleh geser geser apa yang ada di rumah kita. Itu adab bertamu."

Dalam tayangan yang mengangkat tema 'Haruskah Indonesia Menerima Utusan Khusus LGBTQ dari Amerika Serikat' itu, Yati tegas mengatakan, kalau mau bertamu bertamulah sesuai adab yang baik.

Baca Juga: Selangkah menuju juara, Portugal gusur Swiss 6-1 di Piala Dunia Qatar 2022

"Ikuti aturan tuan rumah, nah kemudian kalau kita lihat ada misinya. Ingat kita ini bangsa negara yang punya komitmen agama yang punya identitas Islam, itu sahmil dan kamil kita tetap terus berlandaskan dan fokus pada Al Quran dan sunah Rosul," ucap Yati.

"Jadi apapun yang terjadi mari kita bersama sama, kalau tokoh yang mengizinkan ya sebatas bertamu silahkan."

Namun diingatkan Yati, tamu memang wajib kita hormati tapi kembali ke kaidah usuliyah memang menerima tamu itu bagus namun kalau mudharat wajib ditolak.

"Insya Allah mudah mudahan apapun yang terjadi, kita harus punya sikap agar tidak terjadi hal hal yang memang sudah tahu, kan sudah jelas. Kita kenal kalau kita gak kenal itu mungkin menjadi sesuatu yang mengalir tapi kalau sesuatu yang jelas (haram) kita wajib berhati hati. Dan inilah tujuan kita beragama," jelasnya.

Baca Juga: Kabag Banops Densus 88: kami akan kerja cepat perihal ledakan di Polsek Astana Anyar

Apalagi sebagai orangtua punya generasi yang harus dididik sesuai dengan pesan Rasullah.

"Kita harus berhati hati menjaga diri kita dulu, jadi potensi yang utama adalah para orangtua, para guru, para pemimpin dan para panutan."

"Nah anak anak ini mereka tuh sehari hari temannya gawai, sehari hari bergaul dengan teman. Ingat betapa kuat pengaruhnya itu, bahkan interaksi dengan orangtua sudah sangat minim sekali," ujarnya prihatin.

Halaman:

Tags

Terkini