JAKARTA INSIDER - Bencana gempa bumi Cianjur sudah memasuki hari ke-15 setelah musibah itu terjadi pada 21 November 2022 dan pemerintah menyiapkan rumah tahan gempa bagi warga terdampak.
Gempabumi M5, 6 yang melanda Cianjur menyebabkan ribuan warga tinggal di pengungsian.
Warga yang di pengungsian mulai dari warga yang rumahnya rusak kecil, sedang serta besar dan termasuk penduduk yang harus direlokasi.
Penduduk yang direlokasi adalah warga yang rumahnya berada di pusat gempa.
Baca Juga: Penyebab kematian satu keluarga di Kalideres telah terungkap. Polisi akan gelar Konpres Jumat
Dirilis JAKARTA INSIDER dari rilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa(6/12/2022), Presiden Joko Widodo yang mengunjungi Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, pada Senin, 5 Desember 2022 menegaskan, rumah tahan gempa sedang dan akan terus dibangun.
Presiden mengatakan bahwa salah satu lokasi yang jadi tempat relokasi bagi warga terdampak gempa Cianjur tersebut yakni Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur.
Di desa itu akan dibangun 200 rumah tahan gempa bagi warga terdampak gempa Cianjur.
Presiden Joko Widodo sendiri sudah meninjau langsung progres pembangunan rumah tahan gempa di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur tersebut.
."Ya ini adalah lokasi untuk relokasi yang pertama. Di sini segera dibangun kurang lebih 200 rumah, contohnya sudah ada yang rumah anti gempa," ujar presiden dalam keterangannya kepada wartawan selepas peninjauan.
Selain di lokasi tersebut, lanjut presiden, pemerintah juga menyiapkan pembangunan 1.600 rumah serupa di lokasi lainnya.
Relokasi diprioritaskan bagi warga yang rumahnya berada di pusat gempa, terutama di Kecamatan Cugenang.