politika

Jadi PM Malaysia setelah 24 tahun menanti. Akankah Anwar Ibrahim membawa perubahan? Begini kata pengamat

Jumat, 25 November 2022 | 22:43 WIB
Momen saat Anwar Ibrahim dilantik menjadi Perdana Menteri Malaysia

JAKARTA INSIDER – Atmosfir perpolitikan Malaysia sedang tidak baik-baik saja. Pemilihan umum (Pemilu) di negeri jiran ini berujung buntu.

Tak satu pun koalisi mampu mendapatkan cukup kursi untuk membentuk pemerintahan. Walhasil, lima hari sejak pemilihan umum digelar pada Sabtu 19 November, Malaysia mengalami ketidakpastian politik.

Inilah yang membuat Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah gundah. Raja tak mau keadaan ini berlarut-larut.

Baca Juga: Sejarah pahit terulang. Banjir bandang 2009 di Kota Jeddah, datang lagi setelah 13 tahun berselang

Raja Malaysia kemudian menggelar pertemuan darurat dengan para penguasa Melayu pada Kamis (24/11/2022). Hasilnya, tak disangka. Raja menunjuk Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri (PM) baru Malaysia.

Tak mau buang waktu lama, sore hari pada Kamis itu, Anwar Ibrahim langsung dilantik di Istana Negara Malaysia.

"Raja memutuskan untuk mengangkat seorang anggota Dewan Rakyat yang menurut pemahamannya dapat mendapat dukungan dari mayoritas anggota Dewan Rakyat sebagai perdana menteri. Setelah melalui pandangan penguasa Melayu lainnya, raja telah memberikan persetujuannya untuk menunjuk DS Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri ke-10 Malaysia," kata Istana Negara Malaysia dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari SCMP.

Baca Juga: Kabareskrim Polri bantah terima suap tambang ilegal di Kalimantan Timur

Bagaikan pecah telor, penantian Anwar Ibrahim selama 24 tahun untuk bisa menjadi PM Malaysia pun berakhir.

Usai dilantik sebagai PM Malaysia, Anwar Ibrahim mengatakan, "Amanah akan dibalas dengan penuh tawaduk dan bertanggungjawab," seperti dilansir laman Facebook resminya.

"Tugas berat ini akan saya pikul berpandukan kehendak dan nurani rakyat bersama tim."

Baca Juga: Tak hanya curah hujan, inilah fakta lain yang menyebabkan banjir bandang di Kota Jeddah

Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Padjadjaran Bandung Teuku Rezasyah mengatakan, Anwar Ibrahim merupakan pilihan terakhir yang terbaik untuk menjabat sebagai perdana menteri Malaysia.

"Anwar Ibrahim merupakan pilihan terbaik dan sekaligus juga pilihan terakhir yang paling tepat memimpin Malaysia di saat kritis ini," ujar Rezasyah melansir Liputan6.com, Jumat (25/11/2022).

Halaman:

Tags

Terkini