Baca Juga: Pakar sebut 3 faktor penyebab gempa bumi magnitudo 5,6 Cianjur timbulkan banyak kerusakan
Sesar ini telah menyebabkan beberapa gempa bumi seperti Gempa Pelabuhan Ratu (1900), Gempa Padalarang (1910), Gempa Conggeang (1948), Gempa Tanjungsari (1972), Gempa Cibadak (1973), Gempa Gandasoli (1982) dan Gempa Sukabumi (2001).
Dari kejadian gempa di Sesar Cimandiri di atas, beberapa di antaranya berkekuatan cukup besar, antara lain tahun 1900 dengan MMI VII, tahun 1982 dengan M5.5 dan tahun 2001 dengan M5,4 dan M5,1
Mengutip penjelasan oleh Muhammad Adis di laman etd.repository.ugm.ac.id (2018), berdasarkan analisis mekanisme fokus gempa bumi didapatkan bahwa Sesar Cimandiri merupakan Sesar Naik (Thrust Fault).
Baca Juga: Update: Korban meninggal dunia pasca gempa Cianjur sudah 103 orang, 25 orang hilang
Analisis seismisitas menunjukan bahwa gempa bumi dengan magnitudo 3-5 SR dan kedalaman relatif dangkal kurang dari 50 km sering terjadi di daerah sekitar Sesar Cimandiri ini sehingga sesar ini merupakan sesar yang aktif.
Diceritakan dalam Dongeng Geologi di laman geologi.co.id tetang gempa di Sukabumi dan Bogor yang berada di Sesar Cimandiri.
Gempa di sebagian kota Sukabumi terjadi pada 10 Maret 2003 pukul 17.18.04 WIB.
Baca Juga: Di balik video viral nenek ditendang pelajar SMK, ternyata ada kisah pilu sang nenek
Sumber gempa berjarak 23 km arah Timur Laut Kota Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Gempa ini disebabkan oleh pergerakan mendatar (strike-slip fault) lempeng secara lokal, sehingga tidak berpotensi menyebabkan gelombang tsunami.
Gempa Sukabumi dengan kekuatan M 5,1 berasal dari kedalaman yang cukup dangkal, hanya 10 km di bawah permukaan bumi.
Baca Juga: Minta maaf ke penyidik, Bharada E dan Ricky Rizal akui diperintah Sambo berbohong
Akibatnya, meski dengan kekuatan yang relatif lemah, kerusakan yang ditimbulkan cukup parah.
Setidaknya, 17 rumah rusak berat dan lebih dari 30 rumah rusak ringan.