Baca Juga: Mitra Jaya Group teken kerjasama investasi dan pengelolaan RS dengan Burjeel Holdings UEA
Komitmen ini juga merupakan prioritas utama bagi the Alliance, yang mulai beroperasi di Indonesia pada tahun 2019.
Proyek pertama the Alliance adalah Project STOP Jembrana, yang dilaksanakan bersama mitranya Systemiq dan masih berjalan hingga saat ini.
Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan sistem pengumpulan, pemilahan, pengolahan, dan daur ulang untuk melayani 150,000 penduduk di Kabupaten Jembrana, Bali.
Program Bersih Indonesia merupakan hasil pembelajaran dari proyek Jembrana dan proyek the Alliance lainnya di Indonesia.
Nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) untuk memulai tahap satu program ini telah ditandatangani oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Kabupaten Malang di bulan Mei tahun ini.
Program Bersih Indonesia akan membangun sistem pengelolaan sampah terpadu di Kabupaten Malang, termasuk jasa pengumpulan sampah rumah tangga untuk 500,000 unit rumah tangga.
Baca Juga: Inggris: mundurnya Rusia dari Kherson adalah bentuk penghinaan terbesar Moskow
The Alliance memberikan dana hibah senilai USD 29 juta untuk membangun infrastruktur pendukung, termasuk lima transfer station, lima fasilitas pemulihan material (Materials Recovery Facility), dan armada sampah lebih dari 1,100 kendaraan.
Melalui program ini, the Alliance berharap untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan secara finansial untuk pasar negara berkembang yang mencakup biaya
pengumpulan sampah rumah tangga, penjualan sampah plastik kepada pemasok di pasar yang kompetitif, dan kontribusi pemerintah terhadap biaya operasional. Jika berhasil, model ini dapat direplikasi secara nasional.
Baca Juga: Merinding! pasukan Wagner Group Rusia dieksekusi dengan palu godam setelah akui pro Ukraina
The Alliance juga mendukung riset Systemiq tentang model investasi blended finance untuk
membangun infrastruktur pengumpulan dan pemilahan sampah.
The Alliance akan segera menerbitkan buku putih (white paper) terkait riset ini. Melalui kerja sama dengan Pemerintah Indonesia, buku putih ini merupakan upaya awal untuk merancang skema pembiayaan yang layak dan dapat direplikasi untuk pengelolaan sampah di daerah tertinggal.