politika

Alliance umumkan komitmen senilai USD 36 juta untuk upaya mengakhiri polusi sampah plastik di Indonesia

Senin, 14 November 2022 | 14:58 WIB
Alliance to End Plastic Waste (Alliance) mengumumkan komitmen senilai 36 juta dolar AS untuk mendukung Indonesia dalam mengurangi 70% polusi plastik di laut pada 2025 (Pexels/@yogendrasingh)

JAKARTA INSIDER - Minggu ini, the Alliance to End Plastic Waste (Alliance) mengumumkan komitmen senilai 36 juta dolar AS untuk mendukung Indonesia dalam mengurangi 70% polusi plastik di laut pada 2025 dan mencapai hampir nol sampah plastik pada 2040.

Pendanaan awal ini bertujuan untuk mengembangkan portofolio solusi dan proyek berkelanjutan di Indonesia, yang kemudian dapat mengatalisasi investasi sektor publik dan swasta hingga lima kali lipat guna mengakhiri sampah plastik di lingkungan.

Baca Juga: Jelang KTT G20 Indonesia, Elon Musk berhalangan hadir. Kenapa?

Melalui komitmen ini, the Alliance akan mendukung berbagai proyek di seluruh nusantara,
termasuk program unggulannya, Bersih Indonesia: Eliminasi Sampah Plastik (Bersih Indonesia), yang telah dimulai dengan Tahap Satu di Malang.

Program-program yang diusung oleh the Alliance bersama para mitranya bertujuan untuk:
• Mengolah sampah plastik dari lingkungan hingga 60,000 ton pada 2025;
• Memenuhi tingkat daur ulang hingga 50% dalam implementasi proyek pada 2025; dan
• Menjangkau hingga 2,7 juta penduduk Indonesia melalui program perubahan perilaku.

Baca Juga: Kenali sejak dini endometriosis, mari kita cegah sejak dini ala dr Zaidul Akbar

Selain itu, Program Bersih Indonesia akan diperluas ke dua kabupaten tambahan untuk
menyediakan sistem pengelolaan sampah yang menyeluruh bagi 3,9 juta penduduk Indonesia lainnya.

The Alliance pun akan menjalankan kampanye pendidikan tentang pengelolaan dan pemilahan sampah rumah tangga guna meningkatkan literasi masyarakat sekaligus menggiatkan pengumpulan dan pemilahan yang lebih baik.

Baca Juga: Cegah endometriosis sejak dini ala dr Zaidul Akbar

Jacob Duer, Presiden dan CEO the Alliance menyampaikan bahwa mobilisasi pendanaan filantropi adalah langkah penting pertama untuk mengembangkan, menjalankan, dan menghindari risiko pada solusi berkelanjutan, yang akhirnya dapat diperluas dan direplikasi untuk dampak yang lebih besar.

“Tidak ada satu organisasi pun yang dapat menyelesaikan tantangan sebesar ini sendirian. Oleh karena itu, salah satu misi kami adalah mengatalisasi pendanaan lanjutan dari pemerintah dan bank-bank pembangunan sebagai blended finance, yang kemudian akan memobilisasi dana swasta untuk meningkatkan pengelolaan sampah dan memajukan ekonomi sirkular plastik.”kata Jacob Duer, Presiden dan CEO the Alliance.

Baca Juga: Mitra Jaya Group teken kerjasama investasi dan pengelolaan RS dengan Burjeel Holdings UEA

Jacob menyampaikan komitmennya saat ‘Forum Tri Hita Karana: Blended Finance and Innovation for Better Business Better World’, side event G20 berfokus pada upaya berkelanjutan dengan tujuan memobilisasi USD 30 miliar dalam pendanaan komersil dan pembangunan guna mendukung proyek dan capaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Sebagai negara pertama yang membentuk National Plastic Action Partnership, Indonesia telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengatasi tantangan sampah plastik.

Halaman:

Tags

Terkini