politika

Dukung kebangkitan ekonomi Indonesia membaik, LPEI kembangkan program klaster desa devisa kopi

Jumat, 4 November 2022 | 08:59 WIB
Ilustrasi. Pengembangan program klaster desa devisa kopi.

JAKARTA INSIDER - Nilai ekspor kopi yang hingga Agustus 2022 sudah naik 45,52 persen dibanding periode sama 2021 mendorong kebangkitan ekonomi Indonesia sehingga Lembaga Pengembangan Ekspor Indonesia (LPEI) meningkatkan dukungan dengan membuat Program Klaster Desa Devisa Kopi.

Selain nilai ekspor yang meningkat, volume penjualan kopi itu juga mengalami peningkatan sebesar 16,60 persen secara "year on year" (yoy) atau mencapai 256,22 ribu ton di periode sama.

Ekspor kopi nasional yang meningkat itu menjadi salah satu pendorong kebangkitan ekonomi Indonesia pascapandemi COVID-19.

Baca Juga: New Vario 125, selain sepeda yang bagus juga dapat karya narsis komunitas berhadiah

Negara tujuan eksportir kopi Indonesia terbesar adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor sebesar 183,69 juta dolar AS.

Nilai ekspor kopi Indonesia ke AS itu mencapai 55,63 persen dari total ekspor kopi nasional pada periode Januari-Agustus 2022.

Ada pun Mesir, menduduki peringkat kedua sebagai negara tujuan ekspor kopi Indonesia dengan nilai 50,47 juta dolar AS dan ketiga ke Belgia dengan nilai sebesar 45,17 juta dolar AS.

Baca Juga: Update kasus Nikita Mirzani: Kejari Serang rampungkan surat dakwaan, siap dilimpahkan ke Pengadilan

Saat ini kopi robusta, masih mendominasi ekspor kopi Indonesia karena jenis itu yang paling banyak ditanam petani.

Direktur Eksekutif LPEI, Riyani Tirtoso dalam keterangan tertulis dari Jakarta, Jumat (4/11/2022), menyebutkan, kopi memang menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia dengan ekspornya tren meningkat.

Kenaikan volume dan nilai ekspor kopi itu menjadi salah satu pendorong pergerakan fan bahkan kebangkitan ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Persiapan KTT G20, Polri gelar Operasi Puri Agung 2022 bersama 9.700 personil Polda Bali, NTB dan Jatim

Oleh karena unggulan dan mendorong ekonomi Indonesia, LPEI membuat Program Desa Devisa Klaster Kopi.

Program itu meliputi pendampingan kepada para petani dengan fokus penguatan proses produksi dan perluasan akses pasar.

"Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas produksi petani dan memperluas area pemasaran kopi hingga ke pasar ekspor," katanya.

Program LPE berkoloborasi dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dan Astra.

Halaman:

Tags

Terkini