Dukung kebangkitan ekonomi Indonesia membaik, LPEI kembangkan program klaster desa devisa kopi

photo author
- Jumat, 4 November 2022 | 08:59 WIB
Ilustrasi. Pengembangan program klaster desa devisa kopi.
Ilustrasi. Pengembangan program klaster desa devisa kopi.

Baca Juga: Pemerintah naikkan cukai rokok 10 persen di 2023 & 2024, pengusaha luncurkan rokok murah

Koloborasi itu akan memberikan pendampingan kepada 7.541 petani di 82 desa yang berada di wilayah Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Timur.

Desa Devisa Klaster Kopi LPEI berlokasi di Kintamani, Pupuan, Garut, Takengon, Semarang, Temanggung, Bondowoso, Banyuwangi, Malang dan Manggarai Timur.

"Program Devisa Klaster Kopi LPEI itu, merupakan program jangka panjang untuk menyesuaikan 'gap' saat ini dengan indikator kunci pemberdayaan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia," katanya.

Baca Juga: Harga emas hari ini turun, cocok untuk investasi jangka panjang, cek daftar harga lengkapnya

Kepala Divisi Indonesia Eximbank (IEB) Institute, Rini Satriani, menyebutkan, Indonesia, merupakan salah satu produsen kopi terbesar dunia dengan total produksi tahun 2020 tercatat mencapai 762,38 ribu ton

Produksi kopi itu meningkat dari 752,51 ribu ton di 2019.

Dari total 762,38 ribu ton tersebut, mayoritas produksi kopi nasional, dihasilkan dari provinsi Sumatera Selatan sebanyak 198,95 ribu ton.

Kemudian Lampung 117,31 ribu ton, Sumatera Utara (76,60 ribu ton), Aceh (73,42 ribu ton) dan Bengkulu (62,28 ribu ton).

Ada pun wilayah dengan sebaran eksportir nasional terbesar berada di Sumatera Utara, DKI Jakarta dan Aceh.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Suci Arin Annisa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X