politika

Jelang KTT G20 Bali, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) identifikasi potensi ancaman keamanan siber

Kamis, 3 November 2022 | 10:47 WIB
Keamanan siber mendapat perhatian khusus dari pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20, di Nusa Dua, Bali (cloudcomputing.id)

JAKARTA INSIDER - Pemerintah menunjuk Badan Siber dan Sandi Negsra (BSSN) untuk menjaga keamanan siber selama KTT G20 yang akan berlangsung di kawasan Nusa Dua, Bali.

"Pengamanan siber yang dilakukan BSSN tidak hanya dilakukan pada hari pelaksanaan KTT G20. Melainkan, sebelum dan sesudah KTT G20 digelar,” kata Juru Bicara BSSN, Ariandi Putra, dikutip jakartainsider.id dari laman indonesia.go.id

Baca Juga: Farel Prayoga Ojo Dibandingke sekali manggung kalahkan honor Raffi Ahmad, calon sultan Banyuwangi

Trafik komunikasi, khususnya internet, dipastikan amat tinggi. Untuk keperluan ini BSSN mengerahkan para ahli serta peralatan berteknologi tinggi. Sedikitnya 600 delegasi terdiri dari para Kepala Negara dan Pemimpin Pemerintahan dari G20, peserta undangan, lembaga internasional hingga jurnalis akan hadir.

Badan Siber dan Sandi Negara (dok.BSSN)

Guna memastikan keamanan siber jelang KTT G20 Bali, BSSN sudah melakukan pengamanan siber terkait perhelatan itu sejak Juli lalu. Selain itu, BSSN juga sudah mengidentifikasi berbagai potensi ancaman siber yang kemungkinan terjadi di Indonesia dan selama KTT G20 berlangsung.

BSSN menjadi leading sector dalam rangka pengamanan siber KTT G20. Tugasnya, antara lain, mengolaborasikan beberapa rencana pengamanan siber dengan pemangku kepentingan terkait, yaitu TNI, Polri, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Kesehatan, Sekretariat Kabinet, dan sejumlah pihak lainnya.

Baca Juga: Jelang KTT G20 Bali, PT PLN (Persero) all out, ribuan petugas diterjunkan

“Kami juga bekerja sama dengan penyelenggara jaringan internet dan EO yang melaksanakan pagelaran KTT G20 ini. Sudah kami lakukan sejak Juli lalu,” ujar Ariandi Putra.

Ia menambahkan, ada tiga dukungan klaster untuk pengamanan siber, yakni sebelum, saat acara, hingga setelah acara. Hal itu dilakukan dalam rangka memaksimalkan dan melihat bagaimana situasi pengamanan ideal soal siber yang diinginkan pada saat puncak acara KTT G20 itu.

Sebelum acara sudah dilakukan audit sistem manajemen informasi, pengukuran tingkat keamanan siber, dan juga memonitor anomali trafik dan potensi ancaman siber. Saat acara KTT G20, tim BSSN akan memantau anomali trafik, pemantauan informasi insiden, pengamanan sinyal dan kontra penginderaan, serta melakukan digital forensik.

Persiapan KTT G20 (shutterstock)

Setelah acara juga diidentifikasi celah keamanan siber, maupun potensi ancaman pengungkapan data hingga tetap melakukan digital forensik dan insiden respons. Sejauh ini, BSSN juga turut mengamankan tujuh agenda Presidensi G20 menuju acara puncak KTT G20.

Baca Juga: Terdakwa Hendra Kurniawan hadirkan 13 saksi dalam sidang pembunuhan Brigadir J

Halaman:

Tags

Terkini