JAKARTA INSIDER - Bandara Doncaster Sheffield akan ditutup secara permanen. Bandara yang merupakan terbesar ke-26 di Inggris ini akan berhenti beroperasi pada Senin (31/10).
Peel Group, pemilik bandara, mengonfirmasi hal tersebut. Ia mengungkapkan bahwa penutupan dikarenakan pendapatan rendah. Hal ini berbanding terbalik dengan biaya operasional yang tinggi.
Dampak dari penutupan ini, sekitar 3.000 pegawai terancam kehilangan pekerjaan. Belum lagi ribuan penerbangan per tahun juga terdampak dari keputusan ini.
Baca Juga: Tragedi Halloween Korsel tewaskan 151 orang, sisa kostum korban insiden berserakan
Perusahaan analisis penerbangan Cirium mengatakan Bandara Doncaster Sheffield menulis, pada 2019, bandara ini melakukan 4.609 penerbangan.
Destinasi terpopuler yang terbang dari Doncaster Sheffield adalah Tenerife dan Lanzarote, serta Bucharest.
Sebuah survei pada 2017 memilih Bandara Doncaster Sheffield sebagai yang terbaik di Inggris.
Baca Juga: Mengapa banyak warga India jadi bos raksasa IT dunia? Ini rahasianya!
Ketua Grup Bandara Peel Robert Hough menyatakan keputusan ini sangat disayangkan dan pastinya akan menimbulkan kekecewaan bagi banyak pihak.
Namun, banyaknya masalah yang sulit dipecahkan menjadi kekurangan mendasar ditambah dengan aliran pendapatan yang tidak mencukupi tidak sebanding dengan biaya operasional bandara yang tinggi mengharuskan bandara untuk ditutup.
Paceklik industri penerbangan Inggris
Pada 2020, sejumlah ahli memperingatkan sejumlah bandara terancam ditutup permanen sebagai efek pandemi, terutama bandara berskala kecil.
Tahun ini banyak maskapai menunda penerbangan karena beragam masalah yang terjadi. Wizz Air, misalnya, mengonfirmasi bahwa hampir seluruh penerbangan dari Bandara Cardiff akan terpengaruh hingga enam bulan ke depan akibat tekanan ekonomi.
Baca Juga: Anies capres Nasdem cari pasangan, JK sarankan kriteria cawapres seperti ini