Anies capres Nasdem cari pasangan, JK sarankan kriteria cawapres seperti ini

JAKARTA INSIDER – Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem), sedang sibuk memilih pasangan untuk perhelatan politik Pemilihan Presiden 2024.

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ahmad Heryawan (Aher) adalah di antara nama yang digadang-gadang mendampingi Anies.

Terkait hal ini, Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) menyarankan bakal capres 2024 Anies Baswedan memilih cawapres yang tak populer namun berpengalaman dalam membantu presiden.

Baca Juga: Mengapa banyak warga India jadi bos raksasa IT dunia? Ini rahasianya!

Jusuf Kalla menyebut Anies perlu mempertimbangkan cawapres yang berpengalaman, bukan semata-mata karena popularitas.

"Wakil itu pertama dinilai pertama bukan popularitas tapi dinilai bagaimana dia pengalaman membantu presiden. Coba lihat semuanya," kata JK di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Jumat (28/10).

JK pun mencontohkan dirinya, Ma'ruf Amin, dan Boediono yang berpengalaman menjadi wakil presiden. Diketahui, JK menjabat wakil presiden selama dua periode. Satu periode bersama SBY dan satu periode bersama Joko Widodo atau Jokowi.

Baca Juga: Anies capres Nasdem mencari pasangan. Pengamat ingatkan salah pilih cawapres bisa ‘bunuh diri’!

“Pertama bukan popularitas tapi dinilai bagaimana dia pengalaman membantu presiden. Coba lihat semuanya. Saya dua kali wapres. Pak Boediono, Pak Kiai (Ma’ruf Amin, red) pernah kampanye nggak? Nggak pernah. Harus bekerja dengan baik, sehingga dilihat ini. Harus menilai bisa bekerja sama atau bisa membantu,” ucap JK.

Saat ini ada dua calon kuat yang digadang-gadang bakal mendampingi Anies sebagai cawapres pada Pilpres 2024. Baik AHY maupun Aher, menurut JK, keduanya memiliki peluang. Namun itu menjadi kewenangan Anies memilih.

Survei Litbang Kompas

Riuh nama Aher dan AHY sebagai calon kuat pendamping Anies, namun survei Litbang kompas justru memunculkan nama Ridwan kamil pada posisi teratas untuk masuk bursa wapres 2024.

Dikutip dari Litbang Kompas, Rabu (26/10), survei bersifat periodik dengan metode wawancara tatap muka random sampling.

Baca Juga: Kaesang - Erina Sofia Gudono akan menikah 10-12-2022?