JAKARTA INSIDER - Sejak 22 Februari 2022 lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memulai invasi besar-besaran ke Ukraina.
Meski sempat mengurangi intensitas serangan beberapa waktu, namun hingga saat ini perang besar antara Rusia dan Ukraina belum juga berakhir.
Bahkan semenjak Jendral Sergei Surovikin memimpin serangan Rusia pada Ukraina, justru rudal- rudal dan drone-drone Rusia semakin masif menghujani Ukraina.
Baca Juga: Ide jualan laris manis: Resep lumpia ayam jamur ala Chef Devina Hermawan
Hal ini dipicu oleh Ukraina yang berhasil menyabotase dan meledakkan jembatan Rusia Krimea yang merupakan salah satu infrastruktur penting bagi Rusia.
Dilansir JAKARTA INSIDER dari Youtube OBROLAN PANAS (25/11/2022), saat ini banyak beredar foto dan video yang menggambarkan keadaan kota Kyiv dan Odessa dalam keadaan gelap gulita.
Hal ini tentu saja disebabkan Rusia yang berhasil menghancurkan beberapa infrastruktur pembangkit listrik di kedua kota tersebut.
Kejadian tersebut tentu menimbulkan bertambahnya kekhawatiran bagi warga Ukraina.
Pasalnya tanpa adanya pasokan listrik, penduduk Kyiv dan Odessa akan mengalami kekurangan energi untuk mesin penghangat yang merupakan kebutuhan pokok bagi negara yang memiliki musim dingin seperti Ukraina yang akan segera tiba.
Tanpa adanya penghangat ruangan, warga Ukraina akan mengalami kedinginan yang bahkan bisa menyebabkan kematian dan ini merupakan bencana tersendiri selain peperangan.
Petinggi Ukraina menyatakan bahwa setelah adanya serangan tersebut, ada sekitar 1,5 juta warga Ukraina yang mengalami putusnya aliran listrik.
Baca Juga: Pengacara Kamaruddin Simanjuntak ungkap penyebab Ferdy Sambo tega bunuh Brigadir J
Hal ini dikarenakan hampir sepertiga pembangkit listrik dan fasilitas pembangkit energi lainnya telah hancur oleh serangan Rusia khususnya serangan udara.
Untuk memperbaiki fasilitas listrik tentu saja membutuhkan waktu yang cukup lama, sedangkan serangan demi serangan yang didominasi drone-drone impor dari Iran terus dilancarkan.