Prancis Indonesia tak memihak perang Ukraina, Presiden Macron optimis Ukraina Rusia segera berdamai

JAKARTA INSIDER – Invasi yang dimulai oleh Rusia sejak Februari lalu membuat geger seluruh negara akibat dua negara bertetangga yang saling konflik.

Perang Ukraina semakin membara akibat kericuhan Senin pekan lalu di Ukraina yang menghabisi seluru kota Kyiv dengan menargetkan Infrastruktur energi yang dimiliki oleh Kyiv Ibukota Kyiv.

Mengenai hal tersebut sejumlah tokoh dan pejabat tinggi negara buka suara dan memberikan opini mereka terkait perang dan konflik yang berlangsung antara Ukraina dan Rusia.

Baca Juga: Perang Ukraina semakin membara, Menhan Rumania mundur dari jabatan tak ingin dukung perang Ukraina Rusia

Ada beberapa tokoh petinggi negara lainnya yang berada di kubu Ukraina dan ada juga yang berada di kubu Rusia, namun tak sedikit yang tetap netral dan tidak berpihak.

Perdana Menteri Rumania Dincu mengatakan bahwasanya dirinya tak sanggup lagi untuk melanjutkan jabatannya sebagai Perdana Menteri Rumania karena adanya desakan untuk berada di kubu Ukraina dan tetap mendukung Ukraina.

Menurutnya, Rusia dan Ukraina adalah satu ia tak bisa berada di kubu Ukraina lalu membenci Rusia.

Pada 24 Oktober, Dincu mengumumkan pada Dunia bahwa ia tetap netral dan tak memihak bahkan ia memilih jalur untuk undur diri dari jabatannya.

Sama halnya dengan Presiden Indonesia Jokowi Dodo yang tetap memilih netral hingga kini masih bersahabat dan memiliki hubungan diplomatik yang baik dengan Rusia dan juga Ukraina.

Berbeda dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Macron merupakan tokoh petinggi negara yang tidak terlalu menyukai perang dan terkesan sebagai sosok yang santai.

Prancis di bawah pemerintahan Macron pun tak banyak ikut campur dengan konflik yang terjadi di Ukraina dan Rusia walaupun diketahui bahwa Prancis berada di kubu Ukraina.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa ia dan Prancis Optimis bahwa Perang Ukraina akan segera berdamai dan berakhir.

Macron dalam pidatonya di Masjid Aging Paris Prancis mengatakan bahwa dirinya yakin dan percaya serta optimis bahwa Rusia dan Ukraina akan segera temukan titik terang yang akan membawa kedua negara itu dalam perdamaian.