JAKARTA INSIDER - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut mencatat hingga Oktober 2022, sudah ada 12 kasus gangguan ginjal akut misterius dan delapan di antaranya meninggal dunia.
"Gejala yang dialami pasien sama, berupa demam disertai batuk dan paling khas cirinya adalah buang air kecil sedikit atau tidak mengeluarkan urine 6 hingga 8 jam," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sumut, Syarifah Zakia, seperti yang dikutip JAKARTA INSIDER dalam siaran pers Diskominfo Sumut, Senin (24/10/2022).
Syarifa Zakia mengatakan itu mewakili Kepala Dinas Kesehatan Sumut saat menjadi narasumber dialog interaktif yang dilaksanakan Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut di Studio RRI Medan, 21/10/2022.
Baca Juga: Fakta Covid XBB varian baru Omicron yang lebih cepat menular
Syarifah Zakia mengatakan, 12 kasus gangguan ginjal akut itu tersebar di empat kabupaten/kota Sumut.
Masing -masing di Kabupaten Mandailingnatal, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara dan Kota Medan.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, katanya, meminta masyarakat, khususnya orang tua yang memiliki anak usia 0-18 tahun untuk tidak panik berlebihan.
Baca Juga: Dicintai warga Inggris, Boris Johnson akui tak ingin maju dalam pemilihan PM Inggris
"Segeralah periksakan ke fasilitas kesehatan, jika anak mengarah kepada GGA (Gangguan Ginjal Akut), seperti penurunan volume urine, demam 14 hari, gejala ISPA, dan gejala infeksi saluran cerna," katanya.
Dia menegaskan, Dinkes Sumut sudah membentuk tim sesuai arahan Kemenkes RI dan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.
Tim itu turun ke lapangan mulai ke RSUP H Adam Malik Medan, dan ke kabupaten/kota di Sumut khususnya yang daerahnya sudah memiliki kasus GGA.
Tim akan melakukan penyelidikan epidemologi penyebab anak mengalami GGA.
“Dinkes Sumut saat ini sedang mendata dan mencari riwayat pasien sebelum dia ke faskes,"katanya.