Termasuk mencaritahu jenis obat yang dikonsumsi sebelum dinyatakan menderita GGA.
Terkait jenis obat sirop atau cairan yang tidak boleh dikonsumsi, Syarifah mengatakan, masih dalam investigasi tim kesehatan. Obat-obatan itu, masih dalam pemeriksaan.
Baca Juga: Rusia tak bosan terus gempur Ukraina, Presiden Zelenskiy: Mereka tidak akan pernah berhasil!
"Kami masih terus bekerja dan hasil investigasi pasti akan dirilis oleh pemerintah," ujarnya.
Dia mengimbau, saat ini, jika anak sakit seperti demam, orang tua bisa mengunakan obat berbentuk tablet dengan dosis berdasarkan berat badan dan kondisi pasien.
"Orang tua, juga jangan terlalu panik, jika anak sakit.
Jangan membeli obat sembarangan karena demam itu juga petunjuk bahwa ada respons tubuh,"katanya.
Baca Juga: Belum terpecahkan. Deretan kasus gagal ginjal di RI masih jadi misteri
Syarifah mengimbau, kalau anak sakit, bawa ke faskes terdekat untuk diperiksa dan obatnya diresepkan dokter dengan baik dan benar, "katanya.
Anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumut, Rosmayanti Syafriani Siregar, membenarkan bahwa tidak semua anak demam harus segera diberikan obat.
Tetapi, penanganan bisa dengan memberikan minum, mengompres dan mengurangi penggunaan pakaian yang tebal.
Baca Juga: Kasus gagal ginjal misterius, ini pesan Ma'ruf Amin ke BPOM dan Kemenkes
Orang tua, ujar Rosmayanti Syafriani Siregar, juga harus tetap waspada dan memantau pola berkemih atau pengeluaran urin dari tubuh anak.
"Kalau anak sakit, coba lihat bagaimana minumnya, bagaimana berkemihnya dan kalau berkurang, bawa ke faskes untuk dipantau ada tanda-tanda bahaya dari si anak untuk dilakukan penganan lebih lanjut," katanya. ***