politika

Pakar Farmokologi UGM, penyebab gagal ginjal akut belum diketahui pasti, mengganti obat sirup jadi dilema

Senin, 24 Oktober 2022 | 11:02 WIB
Iustrasi Gagal ginjal akut anak

Ia menjelaskan EG dan DEG merupakan satu cemaran yang bisa dijumpai pada bahan baku pelarut pada obat sirup.

Pada obat parasetamol dan banyak obat lainnya yang sukar larut air diperlukan bahan tambahan untuk kelarutan, biasanya di Indonesia digunakan propilen glikol atau gliserin. Bahan baku propilen glikol atau gliserin ini dimungkinan  mengandung cemaran zat tersebut.

“Sebenarnya ini wajar, selama masih dalam ambang batas maka tidak berisiko efek toksik termasuk gagal ginjal akut,” jelas Guru Besar Fakultas Farmasi UGM ini.

Baca Juga: Gagal ginjal misterius jadi momok warga, Polisi diminta selidiki unsur pidananya

Zullies menyampaikan ada berbagai faktor penyebab gagal ginjal akut. Misalnya, adanya infeksi tertentu seperti leptospirosis yang salah satunya bisa menyerang ginjal. Selain itu, infeksi bakteri E-coli juga dapat menyebabkan gagal ginjal akut.

Kajian sementara dari Kemenkes menyebutkan bahwa penapisan terhadap virus dan bakteri telah dilakukan, namun belum terbukti kuat sebagai penyebab gagal ginjal akut.

Zullies menyebutkan imbauan untuk tidak menggunakan obat dalam bentuk sirup untuk semua pengobatan menjadi keputusan yang sangat dilematis. Sebab, obat dalam bentuk sirup banyak digunakan untuk anak-anak yang belum bisa menelan obat bentuk tablet atau kapsul.

Baca Juga: Kasus gagal ginjal misterius semakin menjadi, Dinkes DIY: Kita harus lebih berhati-hati

Selain itu, penghentian penggunaan obat sirup akan berdampak bagi anak-anak penderita penyakit kronis yang harus minum obat rutin berbentuk sirup di mana dalam penggunaannya selama ini tidak menimbulkan efek samping membahayakan.

Misalnya, anak dengan epilepsi yang harus minum obat rutin, maka ketika obatnya dihentikan atau diubah bentuknya bisa saja menjadikan kejangnya tidak terkontrol.

“Mestinya ini diatur dengan bijaksana dengan tetap mempertimbangkan risiko dan manfaat. Memang saat ini risiko terjadinya gagal ginjal akut sepertinya dianggap lebih besar dengan penggunaan sirup sehingga disarankan penghentiannya, tetapi harusnya tidak disamaratakan,” paparnya.***

Halaman:

Tags

Terkini