JAKARTA INSIDER – Pekan ini kabar mengejutkan datang dari Kerajaan Inggris. Liz Truss secara mendadak mengundurkan diri dari jabatan Perdana Menteri Inggris pada Kamis, 20 Oktober 2022.
Liz Truss mengundurkan diri hanya setelah enam pekan menduduki kursi Perdana Menteri.
Meskipun hanya 45 hari menjabat Perdana Menteri, Liz Truss dikabarkan akan tetap mendapatkan dana pensiun yang cukup fantastis.
Baca Juga: Akhir pekan, saatnya jalan-jalan ke kampung warna warni tiga dimensi di Depok
Melansir New York Times, uang pensiun Liz Truss yang bernama Public Duty Costs Allowance (PDCA) atau tunjangan biaya tugas publik sebesar 115.000 pound atau sekitar Rp 2 miliar per tahun selama sisa hidupnya, dengan kurs Rp 17.413.
Tunjangan sebesar 115.000 pound ini bisa dicairkan apabila Truss melakukan pekerjaan atau pengeluaran terkait dengan posisinya.
Kebijakan tunjangan pensiun ini diperkenalkan oleh sekretaris kabinet Sir Robin Butler pada 1991. Tunjangan PDCA ini ditujukan untuk membantu mantan perdana menteri Inggris yang masih aktif selama lebih dari satu dekade.
Baca Juga: Kabar baik, Menkes Budi Gunadi pastikan obat gagal ginjal akut anak sudah ditemukan
Namun, tunjangan ini tidak akan cair apabila mantan perdana menteri mencalonkan diri sebagai pemimpin oposisi setelah keluar dari Downing Street.
Pembayaran pesangon merupakan 25 persen dari gaji tahunan untuk jabatan yang ditinggalkan para Perdana Menteri, tercatat saat ini gaji tahunan PM Inggris telah mencapai 79.000 pound.
Selain tunjangan PDCA, Perdana Menteri yang mundur juga dapat mengklaim pesangon menteri sebesar 18.860 pound atau sekitar Rp 320 juta. Jumlah pesangon ini akan diberikan selama tiga bulan.
Liz Truss sendiri hingga kini belum menyetujui penerimaan pesangon, namun adanya isu pemberian dana tunjangan telah menarik cemooh beberapa lawan politik Truss.
Mereka menyebut Truss tidak pantas mendapatkan pembayaran pesangon karena perannya sebagai PM telah memicu gejolak negatif pada politik dan ekonomi Inggris.