politika

NATO mulai latihan senjata nuklir di tengah ancaman serangan Rusia, jet tempur berteknologi tinggi disiapkan

Senin, 17 Oktober 2022 | 07:40 WIB
Ilustrasi - NATO akan memulai latihan senjata nuklir di tengah ancaman serangan Rusia. (Pexels)

JAKARTA INSIDER – Di tengah ancaman serangan Rusia yang masih terus bergulir, NATO akan memulai latihan senjata nuklir yang melibatkan 14 negara.

Dalam peluncuran latihan militer ini, NATO akan melibatkan latihan penggunaan senjata nuklir Eropa pada pekan depan.

Rencananya, latihan tersebut akan dimulai di Belgia pada Senin, 17 Oktober 2022 dan selesai pada 30 Oktober 2022 sebagai bagian dari latihan nuklir tahunan.

Baca Juga: Pertemuan Erick Thohir dan Presiden FIFA pasca tragedi Kanjuruhan: poin 4 lebih menarik

Selain itu, latihan nuklir ini juga menjadi bagian dari latihan intensif yang melibatkan hingga 60 pesawat untuk melatih penerbangan di bagian atas Belgia, Laut Utara hingga Inggris.

Pesawat jet tempur yang berteknologi tinggi serta pembom jarak jauh B-52 AS kabarnya juga akan terlibat dalam latihan militer NATO kali ini.

NATO menjelaskan bahwa latihan rutin ini tidak terkait dengan peristiwa dunia yang sedang terjadi saat ini.

Baca Juga: Jadwal acara TV RCTI hari ini Senin 17 Oktober 2022, saksikan Cinta Alesha

“Terlepas dari ketegangan baru-baru ini, latihan rutin tidak terkait dengan peristiwa dunia saat ini,” ungkap NATO dikutip JAKARTA INSIDER dari laman Dailystar.co.uk (17/10/2022).

Lebih lanjut, Juru bicara Oana Lungescu mengatakan bahwa latihan itu bertujuan untuk memastikan bahwa penangkal nuklir NATO "tetap aman, terjamin dan efektif.”

Berdasarkan data dari Daily Mail, latihan militer kali ini juka telah dikonfirmasi dalam pernyataan aliansi secara online bahwa pihaknya tidak akan melibatkan senjata hidup.

Tiran Rusia Putin menyampaikan bahwa mobilisasi militer yang dikeluarkannya baru-baru ini akan segera selesai.

Baca Juga: Serang anggota Brimob, gangster di Bogor dihadiahi timah panas

Ia juga menambahkan bahwa ia tidak memiliki biat untuk mengikuti wajib militer tambahan.

"Pengenalan pasukan ke dalam konfrontasi langsung dengan tentara Rusia adalah langkah yang sangat berbahaya yang dapat menyebabkan bencana global,” ungkapnya.

Halaman:

Tags

Terkini