politika

Antisipasi kasus gagal ginjal akut meluas, PKS: BPOM bisa dilibatkan periksa obat anak

Sabtu, 15 Oktober 2022 | 11:00 WIB
Foto Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Dr Kurniasih Mufidayati. (Dok. PKS)

JAKARTA INSIDER - DPR Fraksi PKS meminta pemerintah bisa melibatkan BPOM dalam satuan tugas bersama antara Kemenkes, RSCM dan IDAI dalam mengatasi kasus gagal ginjal akut yang menimpa 130 anak di Indonesia.

Kurniasih Mufidayati anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS berharap BPOM terlibat guna memastikan semua peredaran obat anak yang beredar di Indonesia aman digunakan.

Dilansir JAKARTA INSIDER dari laman pks.id pada Sabtu (15/10/2022) tentang Kurniasih Mufidayati anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS meminta pemerintah bisa melibatkan BPOM dalam satuan tugas bersama antara Kemenkes, RSCM dan IDAI dalam mengatasi kasus gagal ginjal akut.

Baca Juga: Perang Ukraina Rusia semakin mencekam! Putin akan gelar latihan gabungan menggunakan nuklir

Hal ini disampaikan Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Dr Kurniasih Mufidayati dalam keterangannya, Kamis (13/10).

Kurniasih menyebut kasus 130 anak-anak yang menderita gagal ginjal akut harus jadi perhatian serius. Ia meminta untuk semua sektor bisa dilibatkan termasuk dalam keterlibatan BPOM.

Berkaca dari kasus yang sama di Gambia yang menurut WHO disebabkan oleh obat-obatan anak, maka perlu melibatkan BPOM guna memastikan semua peredaran obat anak yang beredar di Indonesia.

Baca Juga: Kejanggalan tragedi Kanjuruhan, ada sabotase agar Kapolda Jawa Timur sebelumnya diganti?

“Terkait dengan keterlibatan BPOM, Gugus tugas perlu melibatkan dan mendorong BPOM untuk melakukan pemeriksaan kembali atas kandungan obat untuk anak yang diduga menjadi pemicu gagal ginjal akut pada anak ini, termasuk obat-obatan anak yang dijual bebas,” ujar Kurniasih.

Anggota DPR RI Dapil DKI Jakarta II ini menyebut, meski di Indonesia penyebabnya masih menjadi misteri pelibatan semua stakeholder bisa dilakukan sedari diri untuk melakukan mitigasi di semua sektor.

“Termasuk dari sisi penelitian perlu untuk melihat lebih pasti apa penyebabnya, komunikasi dengan WHO dan juga belajar dari Gambia yang sudah lebih dulu memiliki kasus juga bisa dilakukan. Setelah tata laksana diterbitkan Kemenkes, semua stakeholder harus bersiap diri,” ungkap Kurniasih.

Baca Juga: Irjen Teddy Minahasa berperan sebagai pengendali dalam kasus narkoba

Kepada para orang tua, Kurniasih berpesan agar selalu berkonsultasi dengan dokter dan tenaga kesehatan dalam memberikan obat-obatan untuk anak-anak. Apalagi kini ada layanan pembelian obat secara daring yang bisa di

“Waspada dengan langkah konsumsi obat-obatan untuk anak sebisa mungkin dengan anjuran dari dokter atau tenaga kesehatan. Membeli obat secara daring juga ada tatacaranya yang sudah dijabarkan oleh BPOM. Periksa kembali agar semuanya aman,” sebut Kurniasih.

Halaman:

Tags

Terkini