JAKARTA INSIDER – Negara Uni Eropa banyak yang beri dukungan penuh untuk Ukraina pasca invasi.
Uni Eropa takut jika Rusia murka dan gunakan nuklir untuk hantam Ukraina.
Namun hal ini ditepis oleh Kolonel Margo, ia menegaskan bahwa Rusia tak akan gunakan nuklir dalam perang.
Baca Juga: Perang Ukraina: Sangat kecil kemungkinan Rusia akan menggunakan senjata nuklir
Kolonel Margo Grosberg ialah seorang Bos besar Intelijen Pertahanan Militer Estonia, dalam hal ini ia menegaskan bahwa Moskow tak akan gunakan nuklir dalam perang.
“ Dalam hal perang dengan Ukraina, Rusia tak akan gunakan nuklir, ini tidak sesuai danntak masuk akal dalam dunia militer “ Ungkap Grosberg dikutip dari laman Reuters Senin (10/10/2022).
“Saya menekankan bahwa dalam istilah militer, penggunaan senjata jenis ini tidak masuk akal dengan cara apa pun, itu tidak akan mencapai efek,” sambungnya.
Namun, di tengah laporan di media Inggris bahwa Moskow sedang mempersiapkan latihan yang melibatkan kekuatan nuklirnya, dia menambahkan, “Ancaman nuklir harus diingat, tetapi tidak terlalu besar.”
Dalam hal ini, Kremlin tolak Inggris.
Pembicaraan tentang kemungkinan serangan nuklir Rusia di Ukraina telah mencapai puncaknya di media Barat dalam beberapa pekan terakhir, dengan mata-mata Amerika, diplomat, dan Presiden AS Joe Biden sendiri membahas serangan seperti itu sebagai kemungkinan yang realistis.
Lain sisi, Biden menyatakan, “Kita memiliki ancaman langsung dari penggunaan senjata nuklir jika pada kenyataannya hal-hal itu terus berlanjut di jalur yang mereka tuju.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga ungkapkan ini mengarah pada Armageddon.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Kamis meminta NATO meluncurkan “serangan pencegahan” terhadap Rusia selama diskusi tentang senjata nuklir.
Sementara ajudan Zelensky kemudian mengatakan presiden Ukraina tidak mengacu pada serangan nuklir, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pernyataan itu merupakan upaya memicu perang dunia, yang akan menyebabkan “konsekuensi bencana yang tak terduga.”
Doktrin nuklir Rusia saat ini memungkinkan penggunaan senjata nuklir jika terjadi serangan nuklir awal di wilayah atau infrastrukturnya, atau jika keberadaan negara Rusia terancam oleh senjata nuklir atau konvensional.