JAKARTA INSIDER - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi memberlakukan bekerja dari rumah (work from home - WFH) bagi pegawainya demi mengurangi polusi udara di ibu kota.
Uji coba WFH ASN DKI Jakarta dilakukan selama dua bulan, mulai 21 Agustus hingga 21 Oktober. Pemprov DKI menjamin pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan “secara optimal” dan WFH tidak berdampak pada pelayanan publik.
Kebijakan WFH bagi ASN DKI Jakarta ini dilakukan dengan persentase kehadiran paling banyak 50% bagi ASN yang melakukan fungsi staf atau pendukung.
Baca Juga: Mendagri terbitkan Instruksi Pengendalian Pencemaran Udara di Jabodetabek
WFH tidak berlaku pada layanan yang bersifat langsung kepada masyarakat, seperti layanan rumah sakit umum daerah (RSUD), Puskesmas, Satpol PP, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, Dinas Perhubungan, hingga pelayanan tingkat kelurahan.
Tiga hari pasca pelaksanaan WFH, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengklaim kebijakan WFH mampu mengurai kepadatan lalu lintas hingga sekitar 4 persen.
"Dari hasil diskusi, tadi Pak Dirlantas (Direktorat Lalu Lintas) bisik-bisik dampaknya adalah lalu lintas 4 persen berkurang, lumayan," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (23/8/2023).
Aturan WFH 50 persen bagi ASN DKI Jakarta ini tercantum dalam Instruksi Sekretaris Daerah DKI Jakarta Nomor 34 Tahun 2023.
Selain itu, Heru menyebut, kebijakan WFH ASN DKI Jakarta ini tak hanya diambil demi menyukseskan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. Kebijakan tersebut, kata Heru, juga diambil untuk menekan buruknya polusi udara di Ibu Kota.
"Maka dari itu bantu Pemda. Pemda sudah melakukan work from home tanggal 21 supaya di tanggal 5,6,7 polusi udara sedikit menurun," kata dia.
Baca Juga: Resep cara membuat ikan kembung bakar, yuk disimak!
Lebih lanjut, Heru berharap pihak swasta juga menerapkan WFH, namun dengan pertimbangan tak mengganggu ekonomi dan aktivitas bisnis perusahaan tersebut.
"Yang jelas Pemda DKI melakukan hal-hal yang agar semua khususnya polusi bisa menurun, dampak 4 persen kita bisa menurun," ujar Heru Budi memungkasi.