JAKARTA INSIDER – Hari ini, ratusan ribu jamaah haji asal Indonesia secara bertahap diberangkatkan menuju Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf.
Berdasarkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) yang telah ditetapkan, jemaah haji akan melaksanakan wukuf di Arafah pada 27 Juni 2023 mendatang.
Wukuf di Arafah merupakan rangkaian haji yang utama dan wajib yang harus dilaksanakan seluruh jemaah haji.
Adapun para jamaah akan menempati tenda-tenda di 70 maktab.
Baca Juga: Dituding jadi beking Ponpes Al Zaytun, begini jawaban keras Moeldoko
Sekedar informasi, Maktab merupakan pihak atau lembaga yang diberi kewenangan oleh Kerajaan Arab Saudi untuk mengurus dan melayani seluruh jemaah haji, termasuk dari Indonesia.
Maktab melalui pihak perusahaan rekanan yang ditunjuk (masyariq) siap mengurusi layanan akomodasi, transportasi, termasuk juga katering jemaah haji selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Sementara itu, Masyariq adalah pengembangan bentuk kelembagaan dari muasasah.
Sebelum 2022, penyedia layanan bagi jemaah haji Indonesia di Armuzna dikenal dengan nama Muasasah Asia Tenggara (Muasasah Janub Syarq Asia).
Baca Juga: Politisi PDIP Masinton Pasaribu kritik utang luar negeri yang terus bertambah
Saat itu, pelayanannya terbatas kepada negara-negara Asia Tenggara. Pasca menjadi perusahaan, namanya berubah menjadi Masyariq dan layanannya lebih luas, tidak terbatas negara Asia Tenggara tapi juga bisa untuk wilayah lainnya.
Meraih haji mabrur
Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin dalam keterangan persnya di Media Center Haji (PPIH) Pusat Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, mengatakan, untuk meraih kemabruran haji, setidaknya ada 4 bekal yang perlu dimiliki dan direnungkan jemaah.
Pertama, bekal niat yang ikhlas. Niat ikhlas dan ketaqwaan, tidak ada niat selain meraih ridha Allah, tidak tercampuri oleh riya’, sum’ah, berbangga diri atau kesombongan.