JAKARTA INSIDER - Polemik di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu seolah semakin memanas.
Ajaran Islam di Ponpes Al Zaytun dianggap beda versi, mulai dari saf salat yang bercampur antara perempuan dan laki-laki, salam ala Yahudi.
Belum lagi Ponpes Al Zaytun terindikasi berafiliasi dengan NII, serta dianggap menyalahi konsep toleransi.
Sebabkan, kericuhan massa yang demo memaksa masuk ke Ponpes Al Zaytun tidak dapat dihindari lagi. Simak selengkapnya!
Massa kembali berunjuk rasa di depan Ponpes Al Zaytun, sejak pagi hari, dimana sudah disiagakan aparat keamanan di sana untuk berjaga-jaga di depan Ponpes Al Zaytun.
Di sekitaran Ponpes Al Azaytun dipasang kawat berduri, secara rapi sehingga tidak ada celah sama sekali bagi masyarakat di luar pendukung Al Zaytun untuk masuk ke dalam.
Gemaan takbir dari pendukung Ponpes Al Zaytun yang dikabarkan berjumlah sekitar 20.000 orang, yang mana berarti melewati jumlah massa dari demonstran.
Massa itu, dikabarkan akan mengepung Ponpes Al Zaytun, sementara kawat-kawat berduri tersebut sudah dipasang sejak kemarin.
Massa dari demonstran berasal dari forum Dharma Ayu, masih terus berusaha untuk mengepung masuk ke Ma’had Ponpes Al Zaytun.
Baca Juga: Jelang hari raya Idul Adha, wajib diketahui hukum kurban dengan patungan agar sah, simak dalilnya!
Di sana masih terdapat sebanyak 1.200 personil kepolisian, terus berjaga untuk mengamankan Ponpes Al Zaytun dari demonstran.
Massa yang tergabung dalam forum solidaritas Dharma Ayu itu, dalam unjuk rasa mereka mengajukan 6 tuntutan, apa saja?
1.Agar negara turut andil dalam proses pengusutan dugaan aliran sesat yang terdapat di Ponpes Al Zaytun.