politika

Menguak misteri ajaran menyimpang Al zaytun, begini pengakuan mengejutkan alumni Ponpes

Kamis, 22 Juni 2023 | 08:00 WIB
Muhammad Ikhsan salah satu alumni Ponpes Al Zaytun. /Tangkapan Layar YouTube tvOneNews (JAKARTA INSIDER)

JAKARTA INSIDER - Menguak misteri ajaran menyimpang Pondok pesantren (Ponpes) Al Zaytun, pengakuan mengejutkan terlontar dari salah satu alumni ponpes tahun 2000-2006.

Muhammad Ikhsan membeberkan sebuah fakta, bahwa pada saat ia berada di Ponpes Al Zaytun jika ada yang mengatakan saat memasukan ada yang bilang 8020 itu adalah hal yang keliru.

Lantaran Ikhsan, pernah mencoba menghitung yang sudah dipastikan dari koordinator Jabodetabek, Banten, Jawa Barat dan beberapa Jawa Tengah atau Jawa Timur.

Baca Juga: Restitusi yang diajukan keluarga David Ozora lebih kecil ketimbang LPSK hanya Rp52 miliar rupiah, kenapa beda?

Ikhsan juga memastikan, hampir 99 persen mereka tidak mengerti apa-apa ketika datang ke ponpes Al Zaytun, karena niatnya memang ingin belajar.

Mengenai konten Tik Tok, Ikhsan mengaku bahwa ia yang pertama kami membuat dan mempertanyakan kenapa seperti itu.

Kemudian mulai mempertanyakan siapa Panji Gumilang, salatnya kenapa bisa seperti itu, yang sudah ditonton sebanyak 3,6 juta kali tayang di akun Tik Tok.

Baca Juga: Presiden Jokowi berulang tahun pada Rabu 21 Juni 2023, Luhut: Punya 3T yakni Tanggap, Tanggon dan Trengginas  

Ikhsan mengklaim, bahwa ia merupakan oarang yang pertama dengan tidak bermaksud membela Syeikh Panji Gumilang.

Ia menegaskan hanya ingin menerangkan seterang-terangnya dengan jujur terkait apa yang dituduhkan oleh Ken soal Ponpes Al Zaytun yang ia sebut banyak sekali yang salah.

“Kita harus memisahkan antara Ponpes Al Zaytun dan NII, Ponpes Al Zaytun itu ada di bawah YPI (Yayasan Pendidikan Indonesia) Yayasan Pesantren Indonesia, yang merupakan wadah yang membawahi pendidikan SMP dan SMA, Aliyah dan Sanawiyah, dan itulah kegiatan yang ada di Ponpes Al Zaytun,” kata Ikhsan. Sebagaimana dikutip dari youtube viva.

Baca Juga: Miris! Uang tabungan milik siswa di Pangandaran raib di Koperasi nilainya capai Rp5 miliar rupiah

Adapun penghuni yang lainnya, yakni karyawannya atau muadoff eksponen dan guru, sementara sudah dipastikan bahwa santri adalah satu-satunya yang tidak mengerti apa-apa tentang NII.

Walaupun mungkin saja, orang tua para santri ada beberapa persen yang terafiliasi dengan NII. 

Ikhsan menyebutkan dikalangan santri itu, mereka mengenal dengan istilah santri dalam santri luar.

Halaman:

Tags

Terkini