JAKARTA INSIDER - Bakal calon presiden Anies Baswedan, dituding sebagai sosok yang pandai merangkai kata-kata. Hingga muncul pandangan-pandangan curiga dari orang-orang yang tidak menginginkannya menjadi presiden.
Ada juga momen, yang menganggap bahwa Anies merupakan orang yang berbahaya, termasuk sosok yang memecah belah umat.
Pada saat Anies dilantik menjadi gubernur, ia pun memunculkan sebuah pernyataan dengan mengatakan, hal itu merupakan kemenangan pribumi yang selama ini dijajah.
Baca Juga: Puan beberkan isi pertemuan dengan AHY bukan obrolan pura-pura tapi ada harapan ini, yuk simak!
Apa sebenarnya yang ingin diungkapkan oleh seorang Anies Baswedan, melalui pernyataanya tersebut? Hingga muncul tudingan Anies sebagai sosok yang pandai merangkai kata-kata.
Dalam sebuah acara yang dipandu oleh Andy F Noya, di sini pun Anies membeberkan terkait hal yang dituduhkan kepadanya.
“Salah satu contoh lagi bagaimana sebuah kenyataan diagungkan dengan pesan yang beda, di ibukota harus hadir keadilan sosial bagi seluruh warga Jakarta. Jadi saya bicara keadilan sosial dan Jakarta, satu dari sedikit dari di kota Indonesia, “ tutur Anies.
Baca Juga: Gonjang ganjing koalisi perubahan cari Cawapres untuk Anies, bikin salah persepsi NasDem vs Demokrat
“ Yang merasakan kolonialisme dari dekat penjajahan di depan mata di Jakarta selama ratusan tahun ini pada masa penjajahan. Di tempat lain mungkin penjajahan itu terasa dekat, tetapi di Jakarta yang namanya kolonialisme itu depan mata,” ujarnya. Sebagaimana dikutip dari kanal youtube metro tv.
Bahkan menurut Anies, dirasakan sehari-hari yang mana itu adalah kondisi yang dahulu dialami oleh Jakarta dalam kolonialisme Jakarta dijajah.
Lantaran hal itulah, Anies beranggapan bilamana sudah merdeka, maka janji-janji kemerdekaan itu harus dilunasi.
Anies menceritakan jika dahulu semua pribumi ditindas, dikalahkan, tetapi sekarang sudah merdeka, jadi sudah saatnya semuanya menjadi tuan di negeri sendiri.
“Dan saya sampaikan kita semua pribumi dahulu, jadi saya sedang bercerita tentang peristiwa pra kemerdekaan yang pada waktu itu memang ada stratifikasi, sama sekali tidak bicara tentang kemenangan,” lanjutnya.
Anies pun menuturkan terkait dengan pernyataannya tersebut, bukan berarti bahwa kemudian mendiskriminasikan kelompok tertentu.