JAKARTA INSIDER - Pondok Pesantren Al Zaytun tak henti-hentinya membuat kontroversi di tengah masyarakat.
Kemarin viral soal dugaan kasus penistaan agama dengan membiarkan antara laki-laki dan perempuan sholat dalam satu Shaf, kemudian menyebut bahwa Al Quran bukan Kalam Allah.
Sekarang terkuak Aib Pondok Pesantren Al Zaytun yang jarang diketahui oleh khalayak ramai.
Dilansir dari TvOneNews, saat ini Pondok Pesantren Al Zaytun tengah berhadapan dengan ribuan demonstran yang tengah melakukan aksi demonstrasi di depan Pondok Pesantren Al Zaytun.
Disinyalir aksi demonstrasi, yang dilakukan oleh ribuan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Indramayu Menggugat membahas soal aksi penyelewengan agama yang dilakukan Pondok Pesantren Al Zaytun.
Masa aksi yang tergabung, dalam Aliansi Indramayu Menggugat melayangkan 5 point tuntutan yang diberikan kepada Pondok Pesantren Al Zaytun.
Baca Juga: Pasukan Ponpes Al Zaytun 'keluar kandang' sambut ribuan demonstran yang hadir dalam demo!
Diduga dalam poin tuntutan, masa aksi membahas soal penyelewengan yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Al Zaytun yang sudah berlangsung bertahun-tahun.
Dalam wawancara yang dilakukan oleh TvOneNews pada dosen Antropologi Universitas Malikussaleh terkuak bahwa kontroversi Pondok Pesantren Al Zaytun tidak hanya terjadi dan viral akhir-akhir ini.
Dosen Antropologi Unimal , Al Chaidar menyebut aksi demonstrasi yang dilakukan saat ini sebagai bentuk kekesalan masyarakat atas prilaku Pimpinan Pondok Pesantren yang dinilai menyimpang.
Baca Juga: Tok! MK sahkan Pemilu Proporsional terbuka, tuduhan Denny Indrayana tak terbukti?
Ia menyebut bahwa menyimpang yang dilakukan oleh Pimpinan Ponpes Al Zaytun tidak hanya berlangsung akhir-akhir ini tetapi sudah lama terjadi.
Penyimpangan yang dilakukan oleh Pimpinan Ponpes Al Zaytun terdiri dari penggelapan sertifikat tanah, perampasan tanah, dan lebih parahnya melakukan pelecehan seksual dan pemerkosaan.
“karna dulu ia sudah melakukan penggelapan sertifikat tanah, perampasan tanah, pelecehan seksual dan kekerasan seksual serta tindakan lain yang menyimpang” ungkap Al Chaidar.