Dalam pidatonya AHY, mengungkapkan bahwa dirinya tetap mendukung Anies Baswedan sesuai dengan perjanjian dan dukungan di dalam piagam.
Dia menjelaskan, desakan partainya untuk meminta Anies Baswedan segera mengumumkan nama calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan, hanya menghitung waktu yang dianggap sudah mepet mengingat waktu yang hanya tinggal beberapa bulan lagi.
Kalaupun itu dilakukan AHY, itu hanya bersifat masukan kepada Anies Baswedan. Sekaligus, untuk mengingatkan agar tiga partai yang tergabung dalam koalisi perubahan bisa bekerja di masyarakat untuk meminta dukungan pada rakyat.
AHY juga mengungkapkan, bila ada pemikiran, atau perbedaan pendapat diantara tiga partai dalam koalisi, itu hanyalah sebagai masukan. Sepanjang ketiganya bisa terus berkomunika, itu sehat.
"Kita ini multipartisi
sistem jadi harus terus membangun dengan cair komunikasi fleksibel tapi kami memilih juga tetap menjunjung tinggi etika nilai dan juga prinsip-prinsip dalam berkomunikasi politik itulah mengapa selain tentunya menyampaikan apresiasi kami, juga terus memantapkan rancang bangun dari Koalisi perubahan ini.
Masih menurut AHY, bila ada sebuah wawancara atau statement kader partai di media massa, lalu dibalas dengan kader partai lain di media massa yang lain, dan bersahut-sahutan, menurut saya bila selama itu semua masih bisa ketemu dan saling bisa menjelaskan tabayun satu sama lain apa maksud dan tujuan dari statemen tertentu atau sikap tertentu, saya pikir itu sehat, ujarnya.
"Dan yang paling penting adalah, chemistry yang dibangun antara saya pribadi dengan mas Anies Baswedan juga semakin baik, insya Allah",ucapnya.
"Dengan demikian kalau saya tidak ingin mengatasnamakan yang lain, tapi saya dan Demokrat memilih untuk kembali pada tujuan besar kita.
"Bukan hanya berlayar tapi suksemenang dan jadi. Itu tujuan besar kita bersama, ungkap AHY.***