Menutup pernyataan, Retno menyampaikan rasa syukur karena di tengah berbagai tantangan dan kesulitan, evakuasi dari Sudan kali ini dapat dilakukan dengan lancar. Hal ini, lanjut Retno, tidak terlepas dari dukungan dan kerja sama banyak pihak.
Dalam keterangan pers usai rapat terbatas (ratas), Kamis (27/04/2023), di Jakarta, Menlu menyampaikan bahwa pemerintah telah mengevakuasi sebanyak 897 WNI dari Kota Khartoum, Sudan. Evakuasi tersebut dibagi dalam dua tahap, yaitu tahap pertama sebanyak 569 orang dan tahap kedua 328 orang.
Diketahui, prtempuran sengit di Khartoum, Sudan, terjadi sejak 15 April 2023. Konflik bersenjata antara tentara Sudan (SAF) dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di Khartoum terjadi akibat perebutan kekuasaan antara SAF dan RSF.
Penembakan dan pengeboman yang hampir terus-menerus terjadi di Khartoum, ibu kota Sudan, dan di tempat lain telah menyebabkan terputusnya aliran listrik, akses yang aman ke makanan dan air bagi sebagian besar penduduk.
Pengeboman pengeboman besar-besaran di Sudan ini juga menyebabkan ratusan orang tewas dan melukai ribuan lainnya.
Kondisi genting ini mendorong Pemerintah Indonesia dan negara-negara lain melakukan evakuasi besar-besaran terhadap ratusan warga yang tinggal di Sudan.
Baca Juga: Daun Salam hingga Meniran, rebusan 5 jenis daun ini bisa menurunkan tekanan darah tinggi
Militer Jerman Bundeswehr pada Senin (24/04) mengatakan telah mengevakuasi warga Jerman keluar dari Sudan. Tiga pesawat angkut pertama yang mereka gunakan telah tiba di Yordania pada Minggu (23/04) malam dan Senin (24/04) pagi.
“Tiga pesawat angkut militer Airbus A400M menerbangkan warga negara Jerman dan warga negara lain," kata juru bicara Bundeswehr kepada kantor berita AFP.
Lebih lanjut, sebuah pesawat penumpang A321 yang mengangkut 101 orang tiba Berlin pukul 06:15 pagi, kata Kementerian Luar Negeri Jerman di Twitter.
"Penerbangan evakuasi lebih lanjut direncanakan, selama situasi keamanan memungkinkan," kata Kementerian Luar Negeri.
Selain Jerman dan RI, negara lain juga ramai-ramai mengevakuasi warga mereka saat pertempuran sengit terus berlanjut di ibu kota Sudan, Khartoum.
Dua pesawat milik Prancis membawa sekitar 200 orang dari berbagai negara ke Djibouti, Kementerian Luar Negeri Italia mengatakan telah mengangkut sekitar 300 orang. Irlandia juga mengatakan sedang mengirim tim darurat untuk mengumpulkan warga mereka.