Ia menyelundupkan tablet amfetamin terlarang di dekat perbatasan Utara Arab Saudi dengan Yordania.
Baca Juga: Pemerintah pastikan pelaksanaan Pemilu 2024 sesuai jadwal 14 Februari 2024
Hukuman mati di Arab Saudi diklasifikasikan sebagai ta'zir di bawah hukum Islam dan diputuskan oleh hakim. Berbeda dengan pelanggaran hadd atau qisas yang memiliki hukuman khusus yang digariskan dalam kitab suci, dan dikuatkan oleh Pengadilan Banding Kerajaan dan Mahkamah Agung.
Arab Saudi merupakan pasar potensial bagi peredaran narkoba. Tak hanya pil amfetamin. Sejumlah warga Pakistan dan seorang warga Saudi telah ditangkap setelah ditemukan memiliki 3,7 kilogram sabu di Jeddah.
Negara-negara Levantine, termasuk Yordania dan Irak telah menjadi hotspot perdagangan obat terlarang dalam beberapa tahun terakhir.
Narkoba yang diproduksi di Suriah yang dilanda perang sering diselundupkan melalui negara tetangga dengan tujuan menjangkau pembeli kaya di negara-negara Teluk.
Yang terbesar, upaya penyelundupan yang berhasil digagalkan pasukan keamanan Arab Saudi terjadi pada Agustus 2022.
Sebanyak 47 juta pil amfetamin berhasil disita oleh pasukan keamanan Arab Saudi, dalam satu operasi.
Baca Juga: Wow, manfaat susu kambing Etawa bagi kesehatan yang belum diketahui, ternyata bagus untuk tubuh loh!
"Delapan penduduk yang terlibat dalam operasi penyelundupan ditangkap, dan 46.916.480 juta pil amfetamin yang disembunyikan dalam pengiriman kantong tepung disita," kata juru bicara Direktorat Jenderal Pengendalian Narkotika (GDNC) Mayor Mohammed al-Nujaidi.
Menurut al-Nujaidi, kiriman tiba di Riyadh Dry Port dan kemudian dipindahkan ke gudang. Pasukan keamanan menggerebek gudang. Delapan orang, 6 warga Suriah dan 2 warga Pakistan telah ditahan.
Al-Nujaidi mengatakan jumlah tablet yang disita adalah yang terbesar dari jenisnya dalam satu operasi penyelundupan. ***