JAKARTA INSIDER - Amerika Serikat punya cara tersendiri dalam memperingati satu tahun invasi militer Rusia ke Ukraina.
Cara yang dilakukan Amerika Serikat adalah dengan memberikan sanksi baru bagi Rusia.
Sanksi ini ditujukan kepada para pengusaha yang terkait dengan industri pertahanan dan teknologi Rusia, energi masa depan negara tersebut, serta sektor logam dan pertambangan.
Baca Juga: Langkah alot Uni Eropa kasih sanksi ke Rusia terkait perang Ukraina
Kementerian Keuangan dan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat akan menerapkan sanksi tambahan yang bertujuan untuk menurunkan ekonomi Rusia.
Sanksi baru ini akan menargetkan lebih dari 200 individu dan entitas — termasuk Rusia dan aktor pihak ketiga di seluruh Eropa — serta pejabat Rusia, otoritas yang beroperasi secara tidak sah di Ukraina, dan sejumlah lembaga keuangan Rusia.
Gedung Putih juga mengumumkan akan membatasi ekspor ke negara Rusia dan menaikkan tarif untuk produk-produk Rusia.
Baca Juga: Tiongkok bikin pesawat tanpa awak super canggih, Ukraina bisa kewalahan jika jadi dipakai Rusia
“Sanksi, kontrol ekspor, dan tarif ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk mengenakan biaya ekonomi tambahan di Rusia,” kata Gedung Putih.
“Amerika Serikat akan terus bekerja sama dengan negara-negara sekutu untuk menggunakan semua sarana ekonomi yang tersedia guna menurunkan kemampuan Rusia berperang dan menurunkan ekonomi Rusia dari waktu ke waktu.”
"Presiden Rusia, Vladimir Putin memulai perang ilegal ini, dan dia memiliki kekuatan untuk mengakhirinya," kata Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.
Baca Juga: Rusia dekati Tiongkok untuk dapat pasokan senjata, Swarm Drones jadi rekomendasi
“Amerika Serikat berdiri teguh dengan Ukraina karena membela diri, dan kami akan terus melakukannya sampai kedaulatan Ukraina dihormati dan rakyat Ukraina dapat membentuk masa depan yang demokratis pilihan mereka dalam kebebasan dan perdamaian", ujar Antony Blinken.
Menteri Keuangan AS, Janet Yellen mengatakan bahwa departemennya akan terus meningkatkan sanksi dengan tujuan utama menghilangkan pendapatan Rusia yang dibutuhkan untuk berperang.