Rusia dekati Tiongkok untuk dapat pasokan senjata, Swarm Drones jadi rekomendasi

photo author
- Sabtu, 25 Februari 2023 | 08:53 WIB
Ilustrasi. Drone Tiongkok bahaya jika sampai dikasih ke Rusia untuk serang ukraina (Unsplash - Ryan Christodoulou)
Ilustrasi. Drone Tiongkok bahaya jika sampai dikasih ke Rusia untuk serang ukraina (Unsplash - Ryan Christodoulou)

JAKARTA INSIDER - Konflik Rusia Ukraina telah berjalan selama satu tahun sejak awal serangan pada 24 Februari 2022.

Hingga saat ini, baik pihak Rusia atau Ukraina sama-sama tidak mau tempuh jalan damai dan tetap melakukan kontak senjata.

Selain Rusia dan Ukraina, sekutu masing-masing negara mulai ikut merapat.

Baca Juga: Shelvie Hana tak kuasa menahan tangis saat labrak Daus Mini di tengah jumpa pers, Yunita Lestari: Karma itu!

Jika Ukraina terang-terangan didukung NATO, maka Rusia masih mencari kawan, salah satunya mendekati Tiongkok untuk mendapat dukungan, salah satunya dalam bentuk pasokan senjata.

Pegangan Twitter Tiongkok populer, @zhao_dashuai, telah menghasilkan “katalog senjata” yang sangat menarik yang dibutuhkan Rusia untuk melawan Ukraina yang didukung NATO.

Menurut Zhao, ada dua cara di mana Rusia dapat meningkatkan kemampuan dronenya dalam konflik dengan Ukraina.

Baca Juga: Denny Sumargo tak mau ambil pusing meskipun istrinya, Olivia Allan tak kunjung memberikannya keturunan

Opsi pertama adalah menggunakan sistem Swarm Drones buatan China, yang akan menjadi peningkatan signifikan dari drone buatan Iran saat ini.

Militer Rusia telah menggunakan serangan kawanan dengan drone Shahed-136, tetapi mereka hanya mampu meluncurkan sekitar 5-12 drone per serangan, yang membuat sistem pertahanan udara Ukraina kewalahan.

Namun, peluncur segerombolan yang dipasang di truk buatan China dapat meluncurkan hingga 200 drone sekaligus, dan ini bisa menjadi pengubah permainan bagi Rusia.

Baca Juga: 7 Jenis makanan ini baik bagi penderita diabetes, bisa mengontrol gula darah tetap stabil

Zhao menyarankan bahwa jenis sistem ini akan memberikan kesempatan unik bagi tentara Rusia untuk menyerang posisi Ukraina saat gerombolan itu terbang di atas kepala.

Metode ini telah diuji oleh China Electronics Technology Group Corporation milik negara pada tahun 2020, dan berhasil meluncurkan hingga 200 drone secara bersamaan, bahkan saat platform transportasi sedang bergerak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jeki Purwanto

Sumber: Twitter

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X