JAKARTA INSIDER - Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, sempat menegaskan bahwa negaranya bersedia untuk mendukung negara-negara lain yang menyediakan jet tempur ke Ukraina.
Namun kini PM Inggris mengingatkan bahwa proses penyediaan jet tersebut ke Ukraina untuk hadapi Rusia akan rumit.
Selama diskusi dengan wartawan Ukraina, Sunak menekankan bahwa menyediakan jet tempur tidak hanya tentang pembelian, tetapi juga melibatkan pengembangan taktik untuk menggunakannya secara efektif.
"Mengenai jet tempur, saya katakan ketika presiden Anda ada di sini bahwa kami akan menjadi negara pertama yang melatih pilot Ukraina untuk menggunakan jet tempur atau pesawat lain," kata Sunak.
Inggris siap melatih pilot Ukraina untuk menggunakan jet tempur atau pesawat lain, kata Sunak, tetapi dia mencatat bahwa pesawat Inggris sangat berbeda dari yang diterbangkan oleh pilot Ukraina.
"Ini bukan hanya tentang membelinya, ini tentang taktik, dan itu adalah bagian yang lebih luas dari rencana tersebut, yang terdiri dari bagaimana kami dapat memastikan bahwa Ukraina dapat melindungi dirinya sendiri tidak hanya hari ini tetapi juga dalam jangka panjang," sambung dia.
Di pihak lain, meski Polandia telah menyatakan kesediaannya untuk memasok jet tempur ke Ukraina, transfer semacam itu akan membutuhkan persetujuan dari NATO.
Hal serupa juga berlaku bagi negara lain, termasuk Italia dan Swedia, juga telah menyatakan keterbukaan untuk menyediakan jet tempur ke Ukraina.
Namun, beberapa kritikus berpendapat bahwa keengganan sekutu Barat untuk menyediakan jet tempur dan rudal canggih lantaran bisa memperpanjang agresi Rusia di Ukraina dan mengakibatkan hilangnya nyawa lebih banyak.
Baca Juga: 7 Jenis makanan ini baik bagi penderita diabetes, bisa mengontrol gula darah tetap stabil
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, telah mengindikasikan bahwa beberapa pemimpin Eropa telah menyatakan minatnya untuk memasok jet tempur ke Ukraina, namun masih ada hal yang harus dibicarakan.
“Masih ada isu yang perlu disepakati,” tulisnya di Telegram.