politika

Bos Wagner dan Pejabat Rusia mulai saling serang terkait Ukraina, tanda perpecahan?

Kamis, 23 Februari 2023 | 11:33 WIB
Bos Wagner Grup dan pejabat Rusia mulai tidak akur dan saling serang terkait perang Ukraina (Instgram @Yevgeny Prigozhin)

JAKARTA INSIDER - Yevgeny Prigozhin, pemimpin perusahaan militer swasta Rusia, Wagner Group, menuduh petinggi militer Rusia berusaha menghancurkan perusahaannya dengan merampas amunisi.

Namun kementerian pertahanan Rusia telah menolak tuduhannya, mengatakan itu "sama sekali tidak benar".

Meski demikian Prigozhin tetap bersikukuh bahwa anak buahnya kekurangan pasokan dan menuduh kementerian pertahanan melakukan pengkhianatan tingkat tinggi.

Baca Juga: Israel vonis pejuang Palestina dengan hukuman penjara 22 bulan karena alasan ini

Hal tersebut dilakukan dengan tidak memberikan amunisi dan dukungan transportasi udara kepada perusahaannya.

Prigozhin, yang memainkan peran penting dalam pertempuran memperebutkan kota Bakhmut di wilayah Donetsk, Ukraina, mulai merasa hubungannya dengan Moskow memburuk.

Dia baru-baru ini dicabut haknya untuk merekrut tahanan, dan ada tanda-tanda bahwa Kremlin sedang mencoba mengekang pengaruhnya.

Baca Juga: Tak hanya warganet, sejumlah tokoh Arab beri komentar nyinyir terkait the Mukaab

Menanggapi tuduhan Prigozhin, kementerian pertahanan mengeluarkan pernyataan menyangkal.

Mereka menampik pejabat militer menahan pasokan dari Wagner dan menegaskan bahwa mereka melakukan semua yang mereka bisa untuk memasok para pejuang.

Mereka juga memperingatkan agar tidak menimbulkan perpecahan antara kelompok-kelompok tempur Rusia.

Mereka khawatir tindakan seperti itu akan menguntungkan musuh Rusia, seperti Ukraina dan blok Barat.

Baca Juga: Kematian misterius sejumlah tokoh Rusia saat perang Ukraina, benarkah karena dihabisi?

Amarah Prigozhin dilihat oleh beberapa pihak sebagai tindakan putus asa yang ditujukan untuk menghubungi Presiden Putin.

Halaman:

Tags

Terkini