1962 - Mahkamah Internasional memberikan otoritas atas Kuil Preah Vihear kepada Kamboja.
2008-2011 - Pertempuran militer berlangsung terus-menerus di wilayah hutan perbatasan.
Kedua pihak saling menyalahkan atas dimulainya konflik.
Gencatan senjata diumumkan pada 2011 setelah tujuh hari pertempuran hebat yang menewaskan sedikitnya 15 orang dan menyebabkan puluhan ribu warga sipil mengungsi.
28 Mei 2025 - Sengketa perbatasan kembali memanas, dan seorang tentara Kamboja tewas.
15 Juni 2025 - Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, melakukan panggilan telepon dengan Hun Sen, pemimpin de facto Kamboja, untuk meredakan ketegangan.
23 Juli 2025 - Dalam ledakan ranjau darat, seorang tentara Thailand kehilangan kaki kanannya.
Thailand menyatakan akan menarik duta besarnya dari Kamboja dan mengusir duta besar Kamboja, sehingga hubungan diplomatik diturunkan tingkatnya.
Namun, bila ditarik sejarah, konflik Thailand dan Kamboja sudah bermula dari abad ke-13.
Artinya, konflik kedua negara sudah berlangsung beribu-ribu tahun.
Konflik memanas tahun ini dan sudah terasa sejak Mei 2025 ketika militer Thailand dan Kamboja saling melepaskan tembakan singkat di wilayah kecil yang diklaim kedua negara, menewaskan satu tentara Kamboja.
Kedua pihak menyatakan bahwa tindakan mereka adalah bentuk pertahanan diri.
Thailand kemudian memperketat pengawasan perbatasan, melarang pekerja dan pengunjung kasino asal Thailand masuk ke Kamboja, serta membatasi jam lintas batas.
Kamboja membalas dengan melarang film dan serial televisi Thailand, menghentikan impor produk pertanian Thailand, serta memboikot pasokan listrik dan koneksi internet lintas batas dari Thailand.***