JAKARTA INSIDER - Isu lawas kembali memanas: keaslian ijazah Presiden Joko Widodo lagi-lagi dipertanyakan.
Kali ini, klaim mengejutkan datang dari Rismon Hasiholan Sianipar, ahli digital forensik sekaligus mantan dosen Universitas Mataram.
Dalam unggahan terbarunya di media sosial, Rismon menyebut foto wisuda Jokowi yang tersebar luas hanyalah hasil editan digital.
Baca Juga: Hamzah Sulaiman, pendiri House of Raminten, berpulang
Menggunakan metode Error Level Analysis, Rismon menganalisis dua foto wisuda Jokowi.
Ia menandai bagian yang menunjukkan ketidakwajaran dalam sebaran kompresi gambar—indikasi klasik dari manipulasi digital.
“Kotak merah menandakan potensi edit karena sebaran kompresi yang tidak seragam,” tulisnya.
Baca Juga: Mbok Yem, penolong para pendaki yang lapar dan lelah
Ia juga menunjukkan versi foto yang diklaim asli, yang tidak memuat sosok pria berkacamata tebal yang disebut-sebut sebagai Jokowi muda.
Klaim ini langsung menimbulkan gelombang perdebatan publik—antara yang percaya, ragu, dan mereka yang mengecam.
Bukan kali pertama Rismon mengungkit polemik ini. Ia juga menyoroti skripsi dan ijazah Jokowi.
Baca Juga: 10 Tips untuk melindungi Informasi Pribadi dan Keuangan, yuk amankan data anda di Era Digital!
Alasannya? Font Times New Roman yang tertulis di halaman pengesahan—font yang menurutnya belum lazim dipakai pada era 1980-an.
Ia juga mempertanyakan kejanggalan nomor seri ijazah yang dianggap tidak lazim.
Namun, pihak Jokowi tetap bergeming. Kuasa hukum Yakup Hasibuan menegaskan bahwa pihaknya hanya akan menunjukkan ijazah asli jika diminta secara resmi oleh otoritas hukum.