JAKARTA INSIDER - Hamas akan menyepakati dan berjanji akan membebaskan tawanan di Gaza jika Israel mengakhiri perang dan genosida di Gaza.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Politik Hamas, Khalil al Hayya, yang mengatakan bahwasanya Hamas akan membebaskan seluruh tawanan Gaza jika Israel mengakhiri perang dan genosida di Gaza.
Kepala Biro Politik Hamas itu juga menjelaskan bahwasanya tawanan akan dibebaskan secara menyeluruh jika Israel mengakhiri genosida dan perang di Gaza.
Baca Juga: 10 Kerugian jika kita mengabaikan shalat, salah satunya adalah jauh dari Allah SWT
Dia menjelaskan, “Hamas siap untuk negosiasi paket komprehensif, termasuk pembebasan semua tawanan Israel dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina yang disepakati, penarikan penuh tentara pendudukan dari Jalur Gaza, memulai rekonstruksi, dan pencabutan pengepungan."
"Pimpinan Hamas dan faksi-faksi perlawanan ingin menghentikan agresi biadab dan perang genosida," tegas dia.
Baca Juga: Paska cerai dari Baim Wong Paula Verhoeven laporkan PA Hakim Jaksel Keky
Dia mencatat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu-lah yang mengingkari perjanjian gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari dan berlangsung selama enam pekan.
Kesepakatan itu dimaksudkan memiliki tiga fase, tetapi ketika tiba saatnya bagi Israel untuk menarik diri sepenuhnya dari Gaza pada fase kedua, Israel kembali memberlakukan pengepungan total terhadap semua barang, makanan, dan bantuan yang masuk ke Jalur Gaza.
Baca Juga: Ridwan Kamil laporkan Lisa Mariana ke Bareskrim, ada apa?
Pada tanggal 15 Maret, Netanyahu telah memulai kembali perang skala penuh di Gaza.
Sejauh ini, lebih dari 51.000 warga Palestina telah tewas selama satu setengah tahun terakhir, menurut pejabat kesehatan setempat.