Kepala Biro Politik Hamas itu juga mengatakan bahwasanya mengatakan, “Mediator Mesir dan Qatar kembali berkomunikasi dengan kami untuk menemukan jalan keluar dari krisis yang diciptakan Netanyahu dan pemerintahannya, dan kami menyetujui usulan mereka pada akhir Ramadan, meskipun kami yakin Netanyahu bersikeras melanjutkan perang dan agresi untuk melindungi masa depan politiknya.”.
Bulan suci berakhir pada tanggal 30 Maret, setelah itu Israel mengajukan usulan balasan yang menurut Hayya mengandung “syarat yang mustahil”, menuntut Hamas melucuti senjatanya.***
Artikel Terkait
Trump optimis bisa capai kesepakatan dagang dengan China
KKP tangkap 2 kapal Vietnam pencuri ikan di perairan Natuna
Kajati Lampung tahan mantan Bupati Lampung Timur terkait kasus korupsi
60% korban kekerasan seksual tak melapor, takut Institusi pelaku jadi halangan
Kasus rabies masih tinggi di NTT dan Bali, warga diminta waspada