"Terlebih dahulu saya akan bertanya kepada saudara-saudara, bersediakah saudara-saudara untuk diambil sumpah janji menurut agama masing-masing?"
Pertanyaan ini dijawab dengan serempak oleh para pejabat yang dilantik, "Bersedia."
Sebelumnya, dalam Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke-102 di Istora Senayan pada 5 Februari 2025, Prabowo sempat menyinggung potensi reshuffle kabinet.
Ia menyatakan bahwa dalam 100 hari pertama, ia memberi kesempatan bagi para pejabat untuk berbenah dan memperbaiki kinerja mereka secara mandiri.
Namun, setelahnya, ia tidak akan ragu mengambil tindakan tegas jika ada yang tidak bekerja sesuai visi pemerintahannya.
Baca Juga: 4 benda-benda seram ini pertanda jika anda sedang terkena santet, simak apa saja!
"100 hari pertama kami berharap ada kesadaran," ujar Prabowo.
Ia juga menegaskan bahwa pejabat yang tidak mampu bekerja sesuai harapan akan diganti.
"Saya pernah menyampaikan kepada seluruh aparat dan institusi: bersihkan dirimu sebelum kau dibersihkan," tegasnya.
Ketika ditanya media soal kata "dibersihkan", yang mengindikasikan reshuffle, Prabowo menegaskan bahwa ia hanya ingin membangun pemerintahan yang bersih dan bekerja dengan benar.
"Saya ingin tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa dan rakyat. Jika ada yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya, saya akan singkirkan," pungkasnya.
Baca Juga: Lolly muncul di vlog Nikita Mirzani, akui kesalahan dan sadar kasih sayang sang Ibu
Reshuffle Kabinet Merah Putih ini menjadi langkah awal Prabowo dalam menyesuaikan komposisi pemerintahan dengan visinya.
Selain mengganti Mendiktisaintek, ia juga melantik beberapa kepala dan wakil kepala badan strategis.
Dengan pernyataannya yang tegas soal reshuffle, Prabowo menunjukkan komitmen untuk memastikan kabinetnya bekerja optimal demi kepentingan rakyat.***