JAKARTA INSIDER - Pasukan pejuang Hezbollah di Lebanon larang pesawat Iran mendarat di bandara Beirut menjelang pemakaman Hassan Nasrallah.
Sekelompok pendukung Hezbollah juga memblokir ruas jalan menuju bandara di Beirut dan ruas jalan yang menjadi jalan pintas ke bandara.
Laporan media lokal menyebut maskapai Iran, Mahan Air, diberitahu bahwa penerbangan yang dijadwalkan mendarat di Beirut dari Teheran tidak akan mendapatkan izin yang diperlukan untuk melakukan pendaratan, sehingga membatalkan penerbangan tersebut.
Langkah ini menyusul peningkatan pemeriksaan keamanan terhadap pesawat-pesawat dan para penumpang yang melakukan perjalanan ke Lebanon dari Iran dan Irak.
Langkah ini juga diterapkan menjelang prosesi pemakaman mantan pemimpin Hezbollah, mendiang Hassan Nasrallah, yang tewas dalam serangan Israel.
Baca Juga: Progres LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai Capai 47,13%, Target Rampung Sesuai Jadwal
Hassan Nasrallah, bersama calon penggantinya Hashem Safieddine yang juga tewas, akan dimakamkan pada 23 Februari mendatang, dalam seremoni pemakaman yang diperkirakan menarik kehadiran ribuan orang dari Teheran dan Baghdad.
Keduanya tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon tahun lalu.
Baca Juga: Daftar Lokasi Parkir untuk Nonton Konser Green Day Live in Jakarta, Jangan Sampai Salah Tempat
Seorang pejabat pada bandara Beirut, yang enggan disebut namanya, mengatakan kepada AFP bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Transportasi telah meminta fasilitas tersebut untuk memberi tahu Mahan Air jika Lebanon tidak dapat menerima dua penerbangan tujuan Beirut.
Salah satu penerbangan itu dijadwalkan pada Kamis (13/2) waktu setempat, dan satu lagi pada Jumat (14/2) waktu setempat. "Dua penerbangan itu dijadwalkan ulang untuk minggu depan," sebut pejabat bandara Beirut itu, tanpa menjelaskan alasannya.***