JAKARTA INSIDER - Masih belum berdamai dengan Israel, Lebanon kini membentuk pemerintahan baru dengan dibantu oleh 24 Menteri.
Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri terbaru Lebanon, Nawaf Salam, bahwasanya Lebanon akan membentuk pemerintahan baru dengan dibantu oleh 24 Menteri.
Perdana Menteri terpilih Lebanon Nawaf Salam memberikan konfirmasi terkait pemerintahan baru Lebanon yang akan dibantu oleh 24 Menteri baru.
Perdana Menteri terpilih Lebanon Nawaf Salam pada Sabtu membentuk pemerintahan baru, untuk pertama kalinya sejak 2022.
Hal ini juga sudah disetujui oleh Presiden Lebanon, Joseph Aoun.
Presiden Joseph Aoun mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia telah menerima pengunduran diri mantan Perdana Menteri sementara Najib Mikati dan menandatangani dekret dengan Salam untuk membentuk pemerintahan baru.
Sekretaris Jenderal Kantor Perdana Menteri, Mahmoud Makiya, mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintahan baru akan mencakup 24 menteri, termasuk Salam.
Menurut Makiya, Tarek Metri ditunjuk sebagai wakil perdana menteri, Yusuf Raji menteri luar negeri, Michel Mansi sebagai menteri pertahanan, dan Yassin Jaber sebagai menteri keuangan.
Aoun terpilih sebagai presiden pada 9 Januari, mengakhiri lebih dari dua tahun kekosongan presiden di Lebanon akibat perbedaan pendapat politik.
Beberapa hari setelah pemilihannya, Aoun mengundang Salam, seorang hakim di Mahkamah Internasional, untuk membentuk pemerintahan baru.***