JAKARTA INSIDER - Selandia Baru semakin menjadi ancaman untuk Israel, pasalnya, komunitas aktivis di Selandia Baru mengumumkan bahwasanya mereka akan melacak warga Israel yang berkunjung ke Wellington.
Kelompok aktivis Selandia Baru melacak jika ada warga Israel yang berkunjung ke Wellington.
Kelompok aktivis Selandia Baru meluncurkan hotline genocide yang berfungsi untuk melacak warga Israel maupun militer Israel yang berlibur atau berkunjung ke Wellington.
“Tentara Israel sedang berlibur di Selandia Baru.” Jaringan Solidaritas Palestina, Aotearoa, mengatakan dalam ringkasan kampanyenya. Anadolu Agency melaporkan.
“Kami butuh bantuan Anda untuk melacak mereka sehingga kami dapat memberi tahu mereka bahwa mereka tidak diterima di sini,” tambah pernyataan itu.
Baca Juga: Israel kembali melukai 5 warga sipil Lebanon di wilayah perbatasan dengan pesawat nirawak
Jaringan tersebut meminta pemerintah Selandia Baru untuk menangguhkan visa tentara Israel dalam sebuah buletin bulan lalu, dengan mengatakan bahwa warga Israel mengunjungi negara itu tanpa visa “untuk beristirahat dan rekreasi dari genosida di Gaza”
Sejumlah tentara Israel, yang diduga melakukan kejahatan perang di Gaza, telah diidentifikasi dan dilaporkan kepada pihak berwenang oleh Hind Rajab Foundation yang berpusat di Brussels.
Baca Juga: Semakin terjepit, Selandia Baru melacak warga Israel yang berkunjung ke Wellington
Bulan lalu, Israel mengevakuasi salah satu tentaranya dari Sri Lanka beberapa saat sebelum ia dipanggil dalam penyelidikan tentang dugaan kejahatan perang di Jalur Gaza.
Lembaga nirlaba tersebut juga berupaya menangkap tentara Israel yang mengunjungi negara lain seperti Italia dan Brasil.
Yuval Vagdani, seorang prajurit cadangan Israel, melarikan diri ke Argentina dari Brasil tempat ia berlibur setelah pihak berwenang mendesak penyelidikan pada 3 Januari.
Sementara itu, kasus terhadap tentara Israel, Boaz Ben David, diajukan ke pengadilan Swedia pada 9 Januari