politika

Pemimpin Sadar Perdamaian, Prabowo Ungkap Kunci Kemakmuran Bangsa Indonesia

Selasa, 23 Januari 2024 | 14:05 WIB
Prabowo: Dibutuhkan Pemimpin yang Sadar akan Perdamaian (Dok.TKN Prabowo Gibran / JakartaInsider.id)

JAKARTA INSIDER - Indonesia, negara majemuk dengan kekayaan suku, ras, dan agama, menghadapi tantangan kritis di usia ke-70.

Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, menyoroti pentingnya perjuangan untuk menjaga perdamaian sebagai kunci kemakmuran bangsa.

Dalam pertemuan dengan relawan Erick Thohir alumni AS (ETAS), Prabowo menegaskan urgensi memiliki pemimpin yang sadar akan peranannya dalam menciptakan harmoni.

Baca Juga: Prabowo Raih Dukungan Gemilang dari Relawan Erick Thohir Alumni Amerika Serikat, Memperkuat Peluangnya di Pilpres Pemilu 2024

Bagaimana perannya sebagai pemimpin yang dapat membawa kesejukkan dan perdamaian kepada rakyat?

Menghadapi Tantangan 70 Tahun: Pemimpin Sadar Perdamaian sebagai Kunci Kesejahteraan

Indonesia, dengan keberagaman suku, ras, dan agama, memasuki fase kritis di usia 70 tahunnya.

Prabowo Subianto, capres nomor urut 2, membuka wawasan tentang pentingnya menjaga perdamaian dalam suasana keberagaman ini.

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Mahasiswi di Depok, Pelaku AA (20) Ditetapkan Tersangka, Motif Cemburu Terkuak

Menurutnya, Indonesia dan Amerika Serikat memiliki kesamaan sebagai negara majemuk, dan saat-saat kritis negara umumnya diuji pada usia 70 tahun.

Dalam pertemuan dengan 120-an relawan Erick Thohir alumni AS (ETAS) di Plaza Senayan, Prabowo menyoroti esensi kerja sama dan harmonisasi dalam menghadapi dinamika negara majemuk.

"Kerja sama lebih baik dalam suasana yang enak dan harmonis," ujar Prabowo, mengingatkan bahwa tanpa harmoni, negara tidak dapat mencapai kemakmuran.

Baca Juga: Tragedi Perkosaan dan Pembunuhan Mahasiswi di Depok, Pelaku Berhasil Ditangkap di Jawa Tengah

Sebagai seorang mantan prajurit dengan pengalaman dalam bidang perang, Prabowo memahami betapa maha dahsyatnya perang dalam menimbulkan penderitaan.

"There can be no prosperity without peace," tegasnya.

Halaman:

Tags

Terkini