politika

Presiden Jokowi Tegaskan buka data bukan seperti toko kelontong, ini tentang keamanan nasional

Selasa, 9 Januari 2024 | 08:35 WIB
Presiden Jokowi tegaskan pentingnya keamanan negara. Buka data pertahanan tidak seperti toko kelontong. (instagram @undercover.id / JakartaInsider.id)

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan mengecam penggunaan Alutsista bekas, mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap potensi risiko yang dapat membahayakan keselamatan prajurit.

Ganjar bahkan meminta agar data terkait pembelian tersebut diungkapkan secara transparan kepada publik segera setelah debat berlangsung.

"Walaupun demikian, Prabowo menjawab kritik itu. Dia menjelaskan pembelian alutsista tidak dilihat dari baru atau bekasnya, tetapi dari masa pakai-nya, misalnya, jam terbang (flying hour) untuk pesawat."

Baca Juga: Detik-detik Evakuasi Korban Tenggelam di Kelurahan Duri Kosambi Jakarta Barat, Operasi SAR Gabungan Berhasil Mengevakuasi Korban

Prabowo Subianto memberikan tanggapan terhadap kritik yang dilontarkan terhadap pembelian Alutsista bekas.

Dia menekankan bahwa penilaian terhadap peralatan tersebut tidak hanya bergantung pada status baru atau bekasnya, tetapi juga pada masa pakai, seperti jam terbang untuk pesawat.

Penjelasannya mencerminkan pendekatan rasional dalam mengevaluasi keandalan dan kesiapan Alutsista yang diperoleh.

"Prabowo juga menyampaikan bahwa data pertahanan tidak bisa dibuka begitu saja saat itu."

Baca Juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di DKI Jakarta, Warga Diminta Waspada Terhadap Hujan Lebat dan Angin Kencang

Prabowo menegaskan bahwa data pertahanan tidak dapat dibuka secara instan pada waktu yang bersamaan.

Pernyataannya menunjukkan kompleksitas dan kehati-hatian yang diperlukan dalam membuka informasi terkait pertahanan negara.

Keputusan untuk merahasiakan sebagian data bertujuan untuk melindungi kepentingan strategis negara dan menjaga keamanan nasional. ***

Halaman:

Tags

Terkini