JAKARTA INSIDER - Dalam debat capres Pemilu 2024, Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, menyatakan kesetujuannya dengan pandangan Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, terkait tumpang tindih kelembagaan.
Debat capres Pemilu 2024 yang berlangsung di Istora Senayan Jakarta pada Minggu, 7 Januari 2024 menjadi ajang penting bagi para kandidat untuk menyampaikan visi dan pemikiran mereka terkait berbagai isu, termasuk isu kelembagaan dan keamanan.
Prabowo Subianto mengungkapkan keyakinannya dalam debat capres Pemilu 2024 bahwa tumpang tindih kelembagaan harus diselesaikan oleh pemimpin tertinggi, yaitu Presiden.
Dalam pandangannya, pemimpin harus mampu memutuskan dengan cepat setelah memahami dengan baik permasalahan yang dihadapi.
Dilansir JakartaInsider.id, Prabowo juga memberikan apresiasi terhadap prestasi TNI-Polri dalam menjaga pertahanan dan keamanan, khususnya dalam mengatasi peristiwa seperti terorisme dan bom Bali.
Ganjar Pranowo, Capres nomor urut 3, telah mempelajari secara mendalam mengenai lembaga pertahanan yang memiliki fungsi tumpang tindih.
Ia menegaskan bahwa seorang pemimpin harus dapat memutuskan dengan cepat setelah memiliki pemahaman yang baik terkait permasalahan tersebut.
Ganjar menunjukkan pengalaman 10 tahunnya di DPR dan 10 tahun sebagai gubernur sebagai modal untuk membuat analisis sosiologi yang relevan.
Sementara itu, Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, memfokuskan pembicaraannya pada tantangan dan ancaman keamanan Indonesia di tahun-tahun mendatang.
Baca Juga: Optimalisasi Drainase Jakarta Utara, 62 Lokasi Saluran Air Sudah Dibetonisasi dengan U-ditch
Menurut Anies, penting untuk merumuskan secara jelas tantangan dan ancaman tersebut agar badan yang ada dapat merespons dengan optimal.
Ia mengajak untuk melibatkan semua unsur yang terbiasa dalam menyusun ancaman dan tantangan organisasi.
Debat ini menjadi bagian dari rangkaian acara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2024 yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.