Rahasia di balik kebijakan nasional Tiongkok, simulasi implementasi dari pemerintah pusat hingga daerah

Baca Juga: Amerika Serikat Kunjungi China, Blinken: Kami tidak mendukung kemerdekaan Taiwan!

Ia mendelegasikan tugas-tugas implementasi kebijakan nasional kepada berbagai departemen pemerintahan di Shanghai.

Dalam banyak hal, para pemimpin provinsi ini menjadi versi mereka sendiri dari Presiden, meskipun wilayah kerjanya lebih terbatas.

Mereka kemudian mendelegasikan interpretasi kebijakan tersebut kepada berbagai departemen.

Keberhasilan implementasi kebijakan ini menjadi ujian bagi keterampilan kepemimpinan dan kemampuan para pemimpin provinsi.

Baca Juga: Lionel Messi di Tiongkok: Wawancara dengan Jurnalis Tiongkok yang Memiliki Hak Suara dalam Ballon d'Or

Hasil yang baik akan berarti promosi dalam Kongres Partai berikutnya.

Kandidat yang menjanjikan dapat diangkat sebagai pemimpin di 2 hingga 3 provinsi berbeda dalam kurun waktu sekitar 15 tahun.

Hal ini dilakukan untuk melihat seberapa baik mereka berkinerja dalam situasi yang berbeda.

Jika catatan kinerjanya baik setelah kurang lebih 15 tahun kepemimpinan provinsi, maka mereka akan dipromosikan ke dalam Komite Politbiro Standing.

Baca Juga: Indahkus: Dokter dan Penyanyi Asal Indonesia Ikut Ajang Pencarian Idola di China

Proses implementasi kebijakan nasional ini menjadi cerminan dari sistem politik Tiongkok yang berbeda dengan negara-negara lainnya.

Para pemimpinnya diuji dan diakui berdasarkan track record dan keberhasilan mereka dalam mengatasi tantangan pemerintahan di tingkat provinsi.

Setiap langkah kebijakan dipantau dengan seksama, dan hasil implementasi memiliki konsekuensi yang signifikan terhadap karier politik mereka.

Dengan demikian, sistem pemerintahan Tiongkok yang unik ini telah membuktikan diri sebagai sebuah simulasi yang menguji ketangguhan para pemimpinnya, sambil memberikan kesempatan bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang dalam tugas-tugas kepemimpinan yang berbeda-beda.***