JAKARTA INSIDER - Anies Baswedan, beberapa waktu lalu mengangkat isu penting mengenai akses air minum di Indonesia dalam pidatonya.
Ia menyoroti fakta bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia belum merdeka dari ketergantungan pada air kemasan dan belum dapat menikmati air minum langsung dari keran, seperti halnya negara-negara maju.
Anies mengatakan bahwa masalah ini tidak hanya sekadar persoalan teknologi, tetapi lebih ke persoalan politik.
Air merupakan sumber daya yang terbatas, dan jika tidak dikelola dengan baik, akan terjadi ketimpangan akses bagi masyarakat.
Baca Juga: Heboh penjegalan pencapresan Anies Baswedan, Irman Said: Itu benar adanya!
Ia menekankan bahwa air seharusnya dikelola sebagai barang publik dan adil bagi semua orang.
Konsep "Water Justice" pun muncul sebagai agenda dalam Sustainable Development Goals (SDGs) untuk menjamin keadilan akses air
Salah satu fakta yang disampaikan oleh Anies adalah bahwa sebanyak 38% penduduk Indonesia masih bergantung pada air kemasan.
Masalah ini tidak terlepas dari aspek politik dan ekonomi air yang memiliki nilai bisnis yang sangat tinggi.
Meskipun terjadi peningkatan aksesibilitas air minum layak dalam enam tahun terakhir, masih terdapat dua poin penting yang perlu diperhatikan.
Baca Juga: Anies Baswedan kunjungi Pondok Pesantren Nurul Huda Sragen, hingga diajak naik motor trail
Pertama, ketimpangan akses antara perkotaan dan pedesaan masih menjadi masalah yang perlu ditangani.
Selain itu, air minum layak belum tentu aman untuk dikonsumsi.
Penting untuk memperhatikan kualitas air sebagai indikator utama.
Artikel Terkait
Heboh penjegalan pencapresan Anies Baswedan, Irman Said: Itu benar adanya!
Anies Baswedan kunjungi Pondok Pesantren Nurul Huda Sragen, hingga diajak naik motor trail
Sosok Bakal Calon Wakil Presiden pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024 akan menjadi kejutan
Anies Baswedan jadi rebutan warga Jakarta untuk berselfie ria saat Nonton Formula E
Resmi! Anies Baswedan sudah pilih Cawapres, AHY menjadi pilihan terbaik?