Hal tersebut bertujuan untuk memastikan kualitas layanan, operasional, dan aspek safety bagi seluruh masyarakat yang akan berangkat ke tanah suci terpenuhi dengan baik.
“Dipercaya untuk melayani penerbangan haji selama lebih dari enam dekade tentunya menjadi kehormatan dan bagian dari manifestasi kami sebagai national flag carrier untuk senantiasa berada di garda terdepan dalam memastikan perjalanan ibadah para jemaah dapat terlaksanakan dengan lancar melalui kehadiran layanan penerbangan yang aman dan nyaman," tutur Irfan.
"Adapun komitmen tersebut salah satunya dilakukan melalui peningkatan kualitas keseluruhan touch point layanan penerbangan yang turut disesuaikan dengan karakteristik para calon jemaah," imbuhnya.
Tahun ini, Garuda Indonesia akan melayani sebanyak 104.172 jemaah, yang akan diberangkatkan dari 9 (sembilan) embarkasi.
Di antaranya Aceh, Balikpapan, Banjarmasin, Jakarta, Lombok, Makassar, Medan, Padang, dan Solo.
Adapun pelaksanaan penerbangan haji dari Indonesia menuju Tanah Suci akan dilaksanakan dalam 2 (dua) fase, yaitu Fase 1 dengan tujuan Madinah yang akan berlangsung mulai 24 Mei hingga 7 Juni 2023; dan Fase 2 dengan tujuan Jeddah pada 8 - 22 Juni 2023.
Untuk mengoptimalkan seluruh rangkaian pelaksanaan penerbangan haji tersebut, Garuda Indonesia mengoperasikan 14 pesawat berbadan lebar, yang terdiri dari 7 (tujuh) pesawat Boeing 777-300ER berkapasitas 393 penumpang; 4 (empat) pesawat Airbus A330-300 berkapasitas 360 penumpang; dan 3 (tiga) pesawat Airbus A330-900 yang juga berkapasitas 360 penumpang.
Baca Juga: Terkuak, rincian peran Johnny G Plate dan 5 tersangka lain dalam korupsi menara BTS 4G Bakti Kominfo
Lebih lanjut, Irfan menjelaskan, kesiapan armada juga ditunjang oleh berbagai prosedur perawatan pesawat yang optimal yakni dengan melaksanakan Aircraft Health Program.
Yaitu penyehatan pesawat melalui beragam prosedur perawatan secara menyeluruh dan berlapis pada armada yang akan melayani penerbangan Haji.
Lebih lanjut, Garuda Indonesia melalui GMF AeroAsia juga telah melaksanakan berbagai persiapan teknis lainnya.
Baca Juga: Bukan kota Kuntilanak, inilah sejarah tentang Kota Pontianak, ibu kota Kalimatan Barat!
Seperti Material/Spare Readiness dan Station and Manpower Readiness, serta GACA (General Authority of Civil Aviation) Certification yang merupakan proses mandatory untuk mendaftarkan pesawat-pesawat penerbangan Haji ke Otoritas Kerajaan Arab Saudi.
Artikel Terkait
Mahfud MD kantongi bukti percakapan antar pejabat, yang terlibat dalam kasus korupsi BTS 4G Bakti Kominfo
Buntut gerogoti dana proyek BTS 4G Bakti Kominfo, Kejaksaan Agung menyita mobil mewah milik Johnny G Plate
Ini 3 partai politik yang diduga terima aliran dana korupsi BTS 4G Kominfo kata Mahfud MD
Diduga terima aliran dana korupsi BTS 4G Kominfo, PDIP beri jawaban menohok
Jika proyek BTS 4G Kominfo tak dikorupsi, ini yang bisa dirasakan rakyat